Mengenal Karakter Allah Yang Kekal

Bacaan hari ini: Yesaya 40:12-31 | Bacaan setahun: Yehezkiel 34-35


“Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.” (Yesaya 40:28)

Ilah identik dengan penyembahan patung dan kuil di masa yang lampau. Dengan definisi seperti ini, banyak orang merasa bahwa mereka tidak menyembah ilah karena tidak ada ritual dan patung di rumah mereka. Namun sebenarnya ilah hari ini berwujud segala hal yang menguasai hidup kita lebih daripada Allah. Kyle Idleman, seorang penulis Kristen, berkata bahwa ilah adalah segala hal yang mengeluarkan Allah dari tempat-Nya di dalam hidup kita. Ilah ini bisa berupa uang, kekayaan, kenyamanan, kemapanan, kendali dan kuasa yang kita kejar melebihi Tuhan dan kebenaran-Nya.

Di dalam teks hari ini kita merenungkan panggilan pertobatan kepada umat Allah, yang hidupnya kacau balau dan menyembah berhala. Yesaya mengingatkan bahwa TUHAN adalah Allah dari segala allah. Tidak ada ilah yang dapat menandingi Dia, Allah yang hidup. Bangsa-bangsa seperti titik air dalam timba dan debu pada neraca (ay. 15) di hadapan Tuhan. Dia lah pencipta segalanya dan penuh hikmat dalam segala putusan-Nya (ay. 13, 22). Tiada Allah yang seperti Dia dan peringatan ini memanggil umat Allah untuk kembali kepada TUHAN Allah yang kekal. Yesaya berkata: “Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat” (ay. 26). Ia berkuasa atas seluruh bumi dan kehidupan kita umat-Nya.

Kemana kita mencari pertolongan saat susah dan kesesakan melanda hidup kita? Ada orang lari mencari hikmat manusia, dukun dan segala hal yang sementara. Apakah kita lupa bahwa kita memiliki Allah yang kekal? Ia Allah yang hidup dan menyertai hidup kita. Ia mencipta seluruh bumi dan Ia memegang kehidupan kita. Firman-Nya memanggil kita untuk datang kepada-Nya dan menanti-nantikan Dia, maka Ia akan memberikan kekuatan yang baru dan kekal bagi setiap kita yang hidup mengandalkan- Nya (ay. 31).

STUDI PRIBADI: Kemana kita biasa datang mencari pertolongan saat mengalami kesulitan? Maukah Anda berlutut dan berdoa mencari Tuhan saat menghadapi situasi sukar?

Pokok Doa: Berdoa untuk setiap pemimpin gereja kita karena hidup mereka juga sarat dengan pergumulan. Doakan agar mereka tetap berpegang pada Tuhan dan Anugerah-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *