Bacaan hari ini: Maleakhi 4:5-6, Lukas 1:17 | Bacaan setahun: Mikha 4-5
“…dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia.” (Lukas 1:17a, TB)
Maleakhi 4 : 5-6
5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Lukas 1 : 17
17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Mikha 4
Sion sebagai pusat kerajaan damai
1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem.”
3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.
5 Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
Penyelamatan puteri Sion
6 Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengumpulkan mereka yang pincang, dan akan menghimpunkan mereka yang terpencar-pencar dan mereka yang telah Kucelakakan.
7 Mereka yang pincang akan Kujadikan pangkal suatu keturunan, dan yang diusir suatu bangsa yang kuat, dan TUHAN akan menjadi raja atas mereka di gunung Sion, dari sekarang sampai selama-lamanya.
8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem.
9 Maka sekarang, mengapa engkau berteriak dengan keras? Tiadakah raja di tengah-tengahmu? Atau sudah binasakah penasihatmu, sehingga engkau disergap kesakitan seperti perempuan yang melahirkan?
10 Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai puteri Sion, seperti perempuan yang melahirkan! Sebab sekarang terpaksa engkau keluar dari kota dan tinggal di padang, terpaksa engkau berjalan sampai Babel; di sanalah engkau akan dilepaskan, di sanalah engkau akan ditebus oleh TUHAN dari tangan musuhmu.
11 Sekarang banyak bangsa berkumpul melawan engkau, dengan berkata: “Biarlah dia dicemarkan, biarlah mata kita puas memandangi Sion!”
12 Tetapi mereka itu tidak mengetahui rancangan TUHAN; mereka tidak mengerti keputusan-Nya, bahwa Ia akan menghimpunkan mereka seperti berkas gandum ke tempat pengirikan.
13 Bangkitlah dan iriklah, hai puteri Sion, sebab tandukmu akan Kubuat seperti besi, dan kukumu akan Kubuat seperti tembaga, sehingga engkau menumbuk hancur banyak bangsa; engkau akan mengkhususkan rampasan mereka bagi TUHAN dan kekayaan mereka bagi Tuhan seluruh bumi.
Mikha 5
1 (4-14) Sekarang, engkau harus mendirikan tembok bagimu; pagar pengepungan telah mereka dirikan melawan kita; dengan tongkat mereka memukul pipi orang yang memerintah Israel.
Raja Mesias dan penyelamatan Israel
2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
3 (5-2) Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
4 (5-3) Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
5 (5-4) dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.
6 (5-5) Mereka itu akan mencukur negeri Asyur dengan pedang dan negeri Nimrod dengan pedang terhunus; mereka akan melepaskan kita dari Asyur, apabila ia ini masuk ke negeri kita dan menginjak daerah kita.
7 (5-6) Maka sisa-sisa Yakub akan ada di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari pada TUHAN seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan yang tidak menanti-nantikan orang dan tidak mengharap-harapkan anak manusia.
8 (5-7) Maka sisa-sisa Yakub akan ada di antara suku-suku bangsa, di tengah-tengah banyak bangsa seperti singa di antara binatang-binatang hutan, seperti singa muda di antara kawanan kambing domba: ke manapun ia pergi, maka ia membanting dan menerkam, sedang tidak ada yang melepaskan.
9 (5-8) Tanganmu akan diangkat melawan para lawanmu, dan semua musuhmu akan dilenyapkan!
10 (5-9) Maka akan terjadi pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melenyapkan kudamu dari tengah-tengahmu dan akan membinasakan keretamu.
11 (5-10) Aku akan melenyapkan kota-kota negerimu dan akan meruntuhkan segala kubumu.
12 (5-11) Aku akan melenyapkan alat-alat sihir dari tanganmu, dan tukang-tukang peramal tidak akan ada lagi padamu.
13 (5-12) Aku akan melenyapkan patung-patungmu dan tugu-tugu berhalamu dari tengah-tengahmu, maka engkau tidak lagi akan sujud menyembah kepada buatan tanganmu.
14 (5-13) Aku akan menyentakkan tiang-tiang berhalamu dari tengah-tengahmu dan akan memunahkan berhalamu;
15 (5-14) Aku akan membalas dendam dengan murka dan kehangatan amarah, kepada bangsa-bangsa yang tidak mau mendengarkan.
“Jas Merah” adalah akronim terkenal dari pidato terakhir Presiden Soekarno, yang disampaikan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI tahun 1966. Arti jas merah adalah, “JAngan Sekali-kali MEninggalkan sejaRAH.” Melalui akronim ini, beliau hendak mengingatkan bahwa negeri ini berdiri di atas keberanian, perjuangan, dan pengorbanan para pahlawan. Melalui jasa para perintis kemerdekaan lah, kini Bangsa Indonesia telah tujuh puluh enam tahun merdeka.
Yesaya 40:3 dengan jelas menubuatkan bahwa kedatangan Mesias akan didahului seorang perintis, seseorang yang mempersiapkan jalan bagi Mesias. Para penulis Perjanjian Baru mencatat bahwa nubuatan ini sebenarnya berbicara mengenai Yohanes Pembaptis (Mat. 3:3; Mrk 1:3; Luk. 1:17b; 3:4; Yoh. 1:23). Menariknya, dalam bacaan hari ini, perintis ini dikaruniai roh dan kuasa seperti Elia, yang akan membawa perdamaian bagi keluarga (hati bapa-bapa yang berbalik kepada anak-anaknya, dan sebaliknya), guna mempersiapkan sebuah umat yang layak bagi Tuhan.
Seperti Elia, Yohanes Pembaptis berani menyampaikan kebenaran, penghakiman dan penghukuman, serta ketidak-adilan yang sedang terjadi. Kisah Ahab dan Izebel, serta Herodes dan Herodias, adalah pembanding yang tepat tentang sepak terjang mereka berdua. Elia berani berkonfrontasi langsung dengan Ahab dan Izebel (1Raj. 18-21). Di sisi lain, Yohanes Pembaptis, tanpa tedeng aling-aling, menegur Herodes karena mengambil Herodias, istri saudaranya, Filipus (Mat. 14:3-4; Mrk. 6:17-18; Luk. 3:19-20), meski karena itu, Yohanes harus kehilangan kepalanya.
Satu pelajaran berharga dapat kita petik dan teladani dari kisah sang Perintis ini, yakni teladan iman agar orang percaya memiliki keberanian menyatakan kebenaran ketika melihat ketidak-adilan. Selain itu, Rasul Yohanes juga mencatat teladan kerendahan hati Yohanes Pembaptis dalam Yohanes 3:30 (AVB), “Memang sewajarnya Dia semakin utama dan aku semakin kecil.” Yohanes Pembaptis menyadari bahwa dirinya hanya seorang pendahulu, perintis bagi Sang Mesias.
STUDI PRIBADI: Pelajari lebih mendalam tentang Yohanes Pembaptis, misalnya dalam Yohanes 1:6-8,15,19-34; 3:22-36 dll., ataupun dalam catatan Injil sinoptik.
Pokok Doa: Berdoalah agar orang percaya dapat hidup dalam kebenaran dan memiliki kerendahan hati seperti Yohanes Pembaptis.