Nyanyian Pujian Maria

Bacaan hari ini: Lukas 1:46-56 | Bacaan setahun: Mikha 6-7


“Lalu kata Maria: Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” (Lukas 1:46-47, TB)

Saya pernah menonton audisi sebuah ajang pencarian bakat yang diadakan sebuah stasiun televisi terkenal. Banyak orang datang dan berbondong ikut untuk mencoba peruntungan dalam acara tersebut. Mereka berharap untuk dapat terpilih sebagai peserta dan, syukur-syukur, bisa juga menjadi finalis. Dari ribuan yang ikut, mayoritas peserta ternyata mencoba menampilkan bakat tarik suara mereka. Selain passion, alasan mereka ikut audisi tersebut adalah untuk mendapatkan jalan pintas menuju popularitas dan harta.

Menyanyi sudah dilakukan manusia sejak awal dunia, entah untuk menghibur atau ritual keagamaan. Dalam Alkitab, banyak dicatat tentang pujian bagi Tuhan dari berbagai zaman dan juga orang; dan bacaan hari ini mencatat sebuah pujian yang indah, yang dinyanyikan oleh Maria. Pujian Maria ini berisi pengagungan dan pengakuan mengenai kebesaran Tuhan dan karya-Nya. Secara personal, Maria bersukacita karena Tuhan menjadi Penolong dan Juruselamatnya. Selain itu, Tuhan yang Mahabesar ternyata juga memperhatikan kerendahannya, serta melakukan perbuatan besar dalam hidup pribadinya. Secara komunal, Maria bersyukur karena Allah telah menyatakan rahmat-Nya bagi Israel turun-temurun dan menyatakan kuasa-Nya dengan meninggikan orang-orang rendah. Yang tidak kalah penting, Maria memuji Allah karena Ia tidak lalai menepati janj-Nya.

Setiap orang bisa bernyanyi, entah di dalam hati maupun bersuara, entah untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, entah untuk berhala ataupun untuk Tuhan. Tetapi, tidak seperti para peserta pencari bakat yang menyanyi demi materi dan prestise, Maria meneladankan bahwa menyanyi adalah ungkapan hatinya, yang dipenuhi dengan ucapan syukur, untuk memuliakan Tuhan dan berterima kasih atas segala karya Tuhan dalam hidup. Menyanyi bahkan dapat berisi doa dan harapan di hadapan Tuhan. Orang percaya memang tidak dilarang mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu populer; akan tetapi, orang percaya seyogianya dapat memilah dengan baik lagu seperti apa yang pantas untuk mereka nyanyikan.

STUDI PRIBADI: Bandingkanlah, nyanyian seperti apa yang Anda dendangkan setiap hari? Apakah lebih banyak pujian bagi Tuhan atau lagu populer? Bagaimana Anda menyikapinya?

Pokok Doa: Agar orang percaya lebih mencintai puji-pujian rohani daripada lagu-lagu populer. Kiranya dari mulut orang percaya keluar perkataan yang memuliakan nama-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *