“Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir…” (Keluaran 6:12)
Bacaan hari ini: Keluaran 6:1-12 | Bacaan setahun: Keluaran 6
Keluaran 6 : 1-12
1 (5-24) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya.”
Pengutusan Musa
2 (6-1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.
3 (6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
4 (6-3) Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing,
5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.
6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
8 (6-7) Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN.”
9 (6-8) Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
10 (6-9) Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
11 (6-10) “Pergilah menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.”
12 (6-11) Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: “Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!”
13 (6-12) Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir, dengan membawa perintah supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir.
Keluaran 6
1 (5-24) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya.”
Pengutusan Musa
2 (6-1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.
3 (6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
4 (6-3) Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing,
5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.
6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
8 (6-7) Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN.”
9 (6-8) Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
10 (6-9) Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
11 (6-10) “Pergilah menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.”
12 (6-11) Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: “Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!”
13 (6-12) Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir, dengan membawa perintah supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir.
Nenek moyang Musa dan Harun
14 (6-13) Inilah para kepala kaum keluarga mereka: Anak-anak Ruben anak sulung Israel: Henokh, Palu, Hezron dan Karmi; itulah kaum-kaum Ruben.
15 (6-14) Anak-anak Simeon: Yemuel, Yamin, Ohad, Yakhin, Zohar, dan Saul, anak seorang perempuan Kanaan; itulah kaum-kaum Simeon.
16 (6-15) Inilah nama anak-anak Lewi menurut urutan kelahirannya: Gerson, Kehat dan Merari. Umur Lewi seratus tiga puluh tujuh tahun.
17 (6-16) Anak-anak Gerson: Libni dan Simei, menurut kaum mereka.
18 (6-17) Anak-anak Kehat: Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. Umur Kehat seratus tiga puluh tiga tahun.
19 (6-18) Anak-anak Merari: Mahli dan Musi. Itulah kaum-kaum Lewi menurut urutannya.
20 (6-19) Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun.
21 (6-20) Anak-anak Yizhar: Korah, Nefeg dan Zikhri.
22 (6-21) Anak-anak Uziel: Misael, Elsafan dan Sitri.
23 (6-22) Dan Harun mengambil Eliseba, anak perempuan Aminadab, saudara perempuan Nahason, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan baginya Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
24 (6-23) Anak-anak Korah: Asir, Elkana dan Abiasaf; itulah kaum-kaum orang Korah.
25 (6-24) Eleazar, anak Harun, mengambil salah seorang anak perempuan Putiel menjadi isterinya dan perempuan ini melahirkan Pinehas baginya. Itulah para kepala kaum keluarga orang Lewi menurut kaum mereka.
26 (6-25) Itulah Harun dan Musa, yang diperintahkan TUHAN: “Bawalah orang Israel keluar dari tanah Mesir menurut pasukan mereka.”
27 (6-26) Merekalah yang berbicara kepada Firaun, raja Mesir, supaya mereka membawa orang Israel keluar dari Mesir. Itulah Musa dan Harun.
Musa menghadap Firaun
28 (6-27) Pada waktu TUHAN berfirman kepada Musa di tanah Mesir,
29 (6-28) TUHAN berfirman kepadanya: “Akulah TUHAN; katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala yang Kufirmankan kepadamu.”
30 (6-29) Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: “Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?”
TUHAN kembali menegaskan Diri-Nya yang mengutus Musa. Dialah TUHAN, Yahweh, Allah Perjanjian (ay. 1-3), hal ini ditegaskan empat kali dalam bagian ini: “Akulah TUHAN” (ay. 1, 5, 6 dan 7). TUHAN yang mengadakan perjanjian kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dialah Allah yang berinisiatif mendatangi Abraham dan memilih Abraham menjadi pilihan-Nya, yang berkembang menjadi bangsa Israel. Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya, Israel, bahkan ketika mereka sedang mengalami penderitaan karena perbudakan Mesir, Tuhan tetap mendengarkan seruan mereka (ay. 4). Tuhan ingat perjanjian-Nya dan Tuhan mau melepaskan dan menebus mereka (ay. 5-6), TUHAN adalah Allah mereka, umat Israel adalah umat kepunyaan Tuhan selamanya.
Sekalipun Yahweh, Allah Perjanjian mengutus Musa, umat Israel tetap menolak perkataan Tuhan itu, karena sedang mengalami penderitaan yang sangat berat karena perbudakan Mesir. Inilah pergumulan Musa, sehingga ia berkata: “Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku…” (ay. 11). Sekalipun bangsa Israel dan Firaun tidak mau mendengarkan firman Tuhan, TUHAN lah yang berotoritas dan memiliki rencana penebusan sempurna. Dia mengutus dan memakai Musa, sebagai alat-Nya untuk menyatakan kuasa-Nya yang lebih daripada Firaun, penguasa Mesir saat itu.
Merenungkan pengutusan Musa ini, setiap kita yang sudah ditebus oleh Kristus, adalah bangsa pilihan Allah, umat yang kudus, imamat yang rajani, yang dipanggil Allah untuk memberitakan pekerjaan dan pribadi-Nya melalui seluruh hidup kita. Ada kalanya sebagai orang percaya, kita ditolak, tidak disukai, dan tidak dipandang, namun percayalah bahwa jika Tuhan sendiri yang menempatkan kita dalam rencana-Nya dan kita senantiasa taat kepada panggilan-Nya, Tuhan akan memakai kita untuk menyatakan diri-Nya sehingga sekitar kita dapat mengenal dan percaya kepada-Nya. Kita dipanggil untuk mengasihi sesama kita, memberi harapan bagi mereka yang putus asa, dan menjadi terang bagi yang ada di dalam kegelapan.
STUDI PRIBADI: Siapakah yang mengutus Musa kepada bangsa Israel dan Firaun? Maukah Saudara hidup sebagai utusan Tuhan dan memuliakan Dia dalam hidup ini?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan setia menjadi umat yang kudus, umat yang bersaksi melalui seluruh bagian kehidupannya, agar sekitarnya dapat mengenal dan percaya kepada Tuhan.