Melakukan Firman Tuhan

“Tetapi tentang engkau dan para pegawaimu, aku tahu, bahwa kamu belum takut kepada TUHAN Allah.” (Keluaran 9:30)



Bacaan hari ini: Keluaran 9:13-35 | Bacaan setahun: Keluaran 9-10

Heart-work is better than hard work. Pesan tersebut umumnya ditujukan kepada orang yang bekerja keras tanpa disertai motivasi yang benar. Seseorang dapat menunjukkan loyalitasnya melalui tindakan yang ia lakukan tanpa memiliki ketulusan terhadap orang yang dilayani. Celakanya, hal tersebut juga dapat terjadi dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Ketaatan kepada firman Tuhan bisa dilakukan tanpa ada satu sikap yang benar dalam memandang pribadi Allah.

Catatan akan peristiwa tulah ketujuh ini seolah mengajarkan kepada kita sebuah teguran serupa. Kisah ini sekali lagi menunjukkan betapa besar kuasa Allah serta kebebalan hati Firaun dalam melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Teguran Allah yang semakin keras ditunjukkan melalui peringatan akan turunnya hujan es serta api yang menyambar ke tanah Mesir. Uniknya, Firaun beserta beberapa pegawainya selamat dari tulah tersebut. Meski tidak dicatat dengan jelas apa Firaun mengindahkan firman Tuhan atau sekadar “beruntung” karena diam di dalam istananya, Musa mencatat bahwa Firaun tidak takut kepada TUHAN dan terus berbuat dosa (ay. 30, 34). Firaun tetap berkeras hati dan tidak membiarkan orang Israel pergi dari tanah Mesir.

Penghukuman Allah berupa tulah telah berulang kali memperlihatkan dua tema utama yang berjalan beriringan: Allah yang Maha Kuasa dan kebebalan hati Firaun. Firaun kali ini tidak hanya mengakui bahwa TUHAN itu ada dan hidup tetapi juga mengakui bahwa ia dan pegawainya adalah pihak yang bersalah (ay. 27). Satu hal yang sering kita lupakan adalah sikap Firaun tidak berbeda jauh dengan bangsa Israel yang “diperjuangkan” mati- matian oleh Allah. Bukankah bangsa Israel juga terus-menerus menolak Allah dan terus-menerus hidup dalam dosa? Namun, kasih dan kesetiaan Allah pada umat-Nya juga tidak pernah berakhir. Kebebalan hati manusia tidak membuat Allah berhenti menegur dan mengasihi manusia. Biarlah firman Tuhan hari ini menguatkan kita untuk memiliki sikap hati yang benar dalam menaati firman Tuhan dalam kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah sikap kita dalam menaati firman Tuhan? Adakah kita tetap mengeraskan hati dan hanya sekadar terlepas dari “musibah” sesaat? Renungkanlah!

Pokok Doa: Berdoalah agar kiranya Roh Kudus menuntun kita untuk terus mengarahkan hati kita pada pribadi Allah dan menjadikan Dia sebagai yang terutama dalam kehidupan kita.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *