Persiapan Menuju Kejayaan

“Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama TUHAN.” (1 Tawarikh 22:19)



Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 22 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 22-23

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), panjang jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia sampai Februari 2022 mencapai 2.499,06 km. Panjang tersebut terbagi dalam 67 ruas – terbentang di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Bali. Dalam panjang bentang tersebut, ada 36 ruas jalan tol baru yang beroperasi dengan panjang total 1.569,17 km dibangun dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan masih berlanjut hingga saat ini. Infrastruktur yang kokoh dan lengkap adalah salah satu penyokong persiapan kemajuan dan kejayaan suatu bangsa, selain sumber daya manusia yang tangguh, cerdas, dan berbudi luhur.

Dari perikop ini, kita belajar dua hal: Pertama, Raja Daud menyadari betapa krusialnya upaya untuk memusatkan hidup seluruh bangsa Israel kepada Tuhan Allah. Daud menyadari bahwa tanpa pimpinan Tuhan Allah, bangsa ini akan hancur menerima penghukuman dari Allah. Pembangunan kehidupan rohani ini dimulai dengan membangun bait suci Allah, sebagai pusat penyembahan dan pengembangan kehidupan rohani bangsa Israel (ps 22:19). Kedua, Raja Daud menyadari dan menerima bahwa dia harus menanggung hukuman Tuhan Allah atas dosa-dosanya. Daud memahami pula bahwa dia ada dalam ikatan kovenan dengan Allah, tetapi di saat yang sama, Daud juga paham bahwa ada konsekuensi yang harus dijalani akibat dosa-dosanya di masa lampau (ps 22:8). Kondisi ini membuat Daud hanya mempersiapkan infrastruktur dan material mendukung mega proyeknya ini, serta mempersiapkan sumber daya manusia (bani Lewi) yang akan menjadi tulang punggung operasional dari bait suci Allah (ps 22 -23).

Kesadaran Daud akan posisinya yang berada dalam keadilan Allah memberi teladan bagi kita tentang bagaimana cara untuk hidup tulus dan otentik, serta menjadi berkat bagi generasi selanjutnya. Walaupun Daud mengetahui bahwa kejayaan bangsa Israel tidak akan terjadi pada masa hidupnya, Daud dengan tulus berjuang memenuhi panggilan Allah untuk mempersiapkan kejayaan bangsa Israel pada generasi selanjutnya.

STUDI PRIBADI: Setiakah kita pada panggilan-Nya, walaupun panggilan-Nya bukan untuk menikmati kesuksesan kita sendiri, tapi demi kesuksesan generasi selanjutnya?

Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan menolong kita menemukan panggilan hidup kita masing-masing dan dengan setia melaksanakannya dengan pertolongan tangan Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *