“Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.” (2 Tawarikh 12:1)
Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 12 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 12-13
2 Tawarikh 12
Sisak menyerang Yerusalem
1 Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.
2 Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem–karena mereka berubah setia terhadap TUHAN–
3 dengan seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang berkuda, sedang rakyat yang mengikutinya dari Mesir, yakni orang Libia, orang Suki dan orang Etiopia, tidak terhitung banyaknya.
4 Ia merebut kota-kota benteng yang di Yehuda, bahkan mendekati Yerusalem.
5 Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Akupun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.”
6 Maka pemimpin-pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: “Tuhanlah yang benar!”
7 Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN kepada Semaya, bunyinya: “Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak.
8 Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi.”
9 Maka majulah Sisak, raja Mesir itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo.
10 Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja.
11 Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN, bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang mengembalikannya ke kamar jaga para bentara.
12 Oleh sebab raja merendahkan diri, surutlah murka TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkan-Nya sama sekali. Lagipula masih terdapat hal-hal yang baik di Yehuda.
13 Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon.
14 Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN.
15 Bukankah riwayat Rehabeam dari awal sampai akhir semuanya tertulis dalam riwayat Semaya, nabi itu, dan Ido, pelihat itu, –yang juga memuat daftar silsilah. Antara Rehabeam dan Yerobeam terus-menerus ada perang.
16 Kemudian Rehabeam mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Abia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
2 Tawarikh 13
Raja Abia
1 Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda.
2 Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan Yerobeam.
3 Abia memulai perang dengan pasukan pahlawan-pahlawan perang, yang jumlahnya empat ratus ribu orang pilihan, sedangkan Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus ribu orang pilihan, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
4 Lalu Abia berdiri di atas gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: “Dengarlah kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel!
5 Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?
6 Tetapi Yerobeam bin Nebat, hamba Salomo bin Daud, telah bangkit memberontak melawan tuannya.
7 Petualang-petualang, orang-orang dursila, berhimpun padanya; mereka terlalu kuat bagi Rehabeam bin Salomo, yang masih muda dan belum teguh hati, dan yang tidak dapat mempertahankan diri terhadap mereka.
8 Tentu kamu menyangka, bahwa kamu dapat mempertahankan diri terhadap kerajaan TUHAN, yang dipegang keturunan Daud, karena jumlah kamu besar dan karena pada kamu ada anak lembu emas yang dibuat Yerobeam untuk kamu menjadi allah.
9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Allah.
10 Tetapi kami ini, Tuhanlah Allah kami, dan kami tidak meninggalkan-Nya. Dan anak-anak Harunlah yang melayani TUHAN sebagai imam, sedang orang Lewi menunaikan tugasnya,
11 yakni setiap pagi dan setiap petang mereka membakar bagi TUHAN korban bakaran dan ukupan dari wangi-wangian, menyusun roti sajian di atas meja yang tahir, dan mengatur kandil emas dengan pelita-pelitanya untuk dinyalakan setiap petang, karena kamilah yang memelihara kewajiban kami terhadap TUHAN, Allah kami, tetapi kamulah yang meninggalkan-Nya.
12 Lihatlah, pada pihak kami Allah yang memimpin, sedang imam-imam-Nya siap meniup tanda serangan terhadap kamu dengan nafiri isyarat-isyarat. Hai orang Israel, jangan kamu berperang melawan TUHAN, Allah nenek moyangmu, karena kamu tidak akan beruntung!”
13 Tetapi Yerobeam mengirim suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan keliling supaya sampai di belakang mereka, sehingga induk pasukannya berada di depan Yehuda dan pasukan-pasukan penghadang di belakang mereka.
14 Ketika Yehuda menoleh ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para imam meniup nafiri,
15 dan orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang-orang Yehuda itu memekikkan pekik perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia dan Yehuda.
16 Orang Israel lari dari depan Yehuda, tetapi Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan Yehuda.
17 Abia dengan laskarnya mendatangkan kekalahan yang besar kepada mereka. Dari orang Israel mati terbunuh lima ratus ribu orang pilihan.
18 Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.
19 Abia mengejar Yerobeam dan merebut dari padanya beberapa kota, yakni Betel dengan segala anak kotanya, Yesana dengan segala anak kotanya dan Efron dengan segala anak kotanya.
20 Tak pernah lagi Yerobeam mendapat kekuatan di zaman Abia. TUHAN memukul dia, sehingga ia mati.
21 Abia menunjukkan dirinya kuat. Ia mengambil empat belas isteri dan memperanakkan dua puluh dua anak laki-laki dan enam belas anak perempuan.
22 Selebihnya dari riwayat Abia, langkah-langkahnya dan titah-titahnya, tertulis dalam kitab sejarah nabi Ido.
Kita mungkin beberapa kali mendengar orang mengatakan bahwa kenyamanan bisa membuat seseorang menjadi lupa diri. Nampaknya, hal itulah yang terjadi dengan Rehabeam.
Di awal pasal ini disebutkan bahwa ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh, ia beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan. Akibatnya, Tuhan membiarkan Sisak, raja Mesir menyerang Yerusalem karena mereka telah berubah setia terhadap Tuhan. Orang-orang Mesir itu dikatakan berhasil merebut kota-kota benteng yang di Yehuda dan bahkan mendekati Yerusalem. Nabi Semaya lantas datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda serta menyampaikan pesan dari Tuhan, bahwa apa yang mereka alami merupakan akibat dari tindakan mereka meninggalkan Tuhan. Mendengar hal itu, bangsa itu merendahkan diri. Ketika Tuhan melihat bahwa mereka merendahkan diri, maka Tuhan berfirman bahwa Ia tidak akan memusnahkan mereka. Tetapi Tuhan akan tetap menjadikan mereka sebagai hamba-hamba raja Mesir supaya mereka tahu bedanya mengabdi pada Tuhan dan kerajaan duniawi.
Dari kisah ini, kita kembali diingatkan untuk tidak melupakan Tuhan dan perintah-perintah-Nya. Jangan ketika hidup kita diberkati, dipelihara dan segalanya berjalan dengan baik, kita justru melupakan Tuhan dan menganggap bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah hasil usaha diri kita sendiri. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa Tuhan itu memang pengampun. Ketika umat-Nya datang bertobat, Tuhan dengan murah hati mengampuni. Meskipun demikian, ini tidak berarti kita boleh menganggap enteng dan remeh kemurahan Tuhan, karena bagaimanapun juga selalu ada konsekuensi dari setiap tindakan kita. Tuhan memang mengampuni mereka dengan tidak membiarkan mereka dimusnahkan tetapi Tuhan tetap membiarkan mereka menanggung konsekuensi dari tindakan mereka. Dengan tujuan apa? Bukan untuk menyakiti mereka, tetapi supaya mereka tahu betapa mereka tidak menghargai kebaikan Tuhan atas mereka.
Marilah Saudara, kita tidak melupakan anugerah dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, jangan menganggap remeh kasih karunia Tuhan!
STUDI PRIBADI: Hal-hal apa yang sering membuat kita melupakan Tuhan?
Pokok Doa: Kita berdoa agar Jemaat Tuhan boleh terus hidup berpegang kepada perintah Tuhan, baik dalam keadaan baik maupun tidak. Tuhan yang memimpin dan memampukan setiap kita, umat-Nya.