Tuhan Menyertai Yosafat

“Dan TUHAN menyertai Yosafat, karena ia hidup mengikuti jejak yang dahulu dari Daud, bapa leluhurnya, dan tidak mencari Baal-baal, melainkan mencari Allah ayahnya. Ia hidup menurut perintah-perintah-Nya.” (2 Tawarikh 17:3-4)



Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 17 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 17-18

Perenungan pada hari ini terambil dari 2 Tawarikh 17. Tetapi, marilah kita memusatkan perhatian pada ayat 3-4. Nas tersebut berbunyi: “Dan TUHAN menyertai Yosafat, karena ia hidup mengikuti jejak yang dahulu dari Daud, bapa leluhurnya, dan tidak mencari Baal-baal, melainkan mencari Allah ayahnya. Ia hidup menurut perintah-perintahNya.” Dalam ayat 1, kita membaca bahwa pengganti raja Asa adalah Yosafat, anaknya. Yang menarik dari nas yang kita renungkan ini adalah mengenai penyertaan Tuhan terhadap Yosafat. Menjadi suatu pertanyaan adalah mengenai: “Mengapa Tuhan berkenan menyertai Yosafat?” Ayat yang kita renungkan ini sangat jelas memberitahukan kita bahwa Tuhan menyertai Yosafat karena ia tidak menyembah Baal dan hidup menurut perintah Tuhan. Dengan kata lain, Yosafat setia kepada Allah dan perjanjian-Nya. Tidak seperti beberapa raja yang melanggar dan menyepelekan Yosafat, Yosafat justru memelihara dan menaati ketetapan Allah.

Apa yang bisa kita pelajari di sini? Dalam kehidupan ini, tentu saja kita sering tidak menaati perintah Tuhan. Ada kalanya kita secara sengaja melawan perintah Tuhan, ada kalanya kita menganggap remeh perintah Tuhan. Akan tetapi, firman Tuhan hari ini hendak mengajarkan kita untuk tetap setia menaati perintah Tuhan, serta terus menjalin relasi yang intim dengan Tuhan. Jangan kita menjadi anak-anak Tuhan yang hidupnya justru tidak memuliakan Tuhan. Mari kita belajar meneladani sikap hidup seorang Yosafat. Sepanjang hidupnya, Yosafat selalu mengandalkan Tuhan dan memiliki relasi yang erat dengan Tuhan. Bukan hanya itu saja, Yosafat juga menaati dan melakukan segala yang diperintahkan Tuhan.

Oleh karena itu, marilah pada hari ini, kita mengambil komitmen untuk memiliki waktu teduh bersama dengan Tuhan. Marilah kita berusaha membangun relasi yang erat dengan Tuhan di tengah-tengah dunia yang semakin rusak ini. Tidak berhenti di sana, marilah kita juga terus berjuang menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kiranya Allah dipermuliakan dalam hidup kita!

STUDI PRIBADI: Apakah pada hari ini kita tetap menaati perintah Tuhan? Apakah pada hari ini kita tetap memiliki relasi yang erat dengan Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang hidupnya tetap menaati perintah Tuhan, memiliki relasi yang erat dengan Tuhan, mengenal Tuhan dengan benar dan hidup memuliakan-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *