Jalan Tidak Selalu Rata

“Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.” (Ezra 4:4)



Bacaan hari ini: Ezra 4:1-24 | Bacaan setahun: Ezra 4-5

Pada umumnya, setiap kita memiliki impian atau cita-cita yang ingin dicapai, terlebih kondisi kita sangat mendukung untuk tercapainya cita-cita tersebut. Namun tidak jarang yang terjadi justru sebaliknya, yaitu ada halangan yang merintanginya, baik secara internal (dari pihak dalam) maupun eksternal (dari pihak luar).

Perjalanan pulang umat Allah dari tanah pembuangan di masa Ezra menjadi peristiwa yang penting untuk mewujudkan impian mereka, yaitu membangun kembali tembok kota Yerusalem dan Bait Allah. Sukacita yang didapatkan oleh umat Allah ketika mereka diizinkan untuk kembali tinggal di Yerusalem merupakan bukti bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-janji-Nya kepada umat Israel. Oleh sebab itu, mereka sangat bersemangat untuk membangun kembali reruntuhan tembok kota Yerusalem dan Bait Allah. Namun, baru saja dasar Bait Allah diletakkan, pada saat yang sama mereka menghadapi perlawanan dari penduduk sekitar. Mereka membujuk umat Allah untuk “bersekutu” supaya terlihat bahwa mereka juga menolong pembangunan Bait Allah. Tetapi, ketika permintaan mereka ditolak, mereka justru secara terang-terangan menakuti, merintangi dan melemahkan semangat orang Yahudi. Bahkan mereka membuat surat pengaduan palsu dan menyogok para penasihat di Samaria untuk melawan orang-orang Yehuda yang sedang membangun. Akibat perbuatan tersebut, pekerjaan dan pembangunan Bait Allah di Yerusalem menjadi berhenti. Memang dalam perjalanan umat manusia, tidak pernah ditemukan bahwa pekerjaan bagi Tuhan berjalan dengan baik dan lancar. Dengan kata lain, perlawanan dan tipu muslihat Iblis selalu bekerja untuk merintanginya.

Oleh sebab itu, melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini, kita sebagai umat Allah diingatkan akan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan dan mengembangkan pekerjaan Tuhan di dalam dunia ini. Tentu tugas dan tanggung jawab ini tidak dijalani dengan mudah, namun kiranya kita tetap setia dan saleh kepada Tuhan karena dari situlah tersedia kekuatan yang disediakan Tuhan bagi kita.

STUDI PRIBADI: Apakah harapan terbesar hidup kita sebagai umat Allah? Kehidupan yang menyenangkan hati Allah kah? Sebutkan hal-hal yang merintangi kita mencapainya?

Pokok Doa: Berdoa bagi setiap pembangunan gereja agar menjadi tempat bagi pemberitaan firman Tuhan. Berdoa bagi para pemimpin gereja Tuhan sehingga pembangunan gereja dapat berjalan dengan baik dan lancar. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *