“Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka… Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.” (5:15)
Bacaan hari ini: Nehemia 5:14-16 | Bacaan setahun: Nehemia 4-5
Nehemia 5 : 14-16
Sikap Nehemia yang tidak mencari keuntungan
14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.
15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.
16 Akupun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu.
Nehemia 4
Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
1 Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi
2 dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: “Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?”
3 Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.”
4 Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan.
5 Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.
6 Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.
7 Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka.
8 Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.
9 Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.
10 Berkatalah orang Yehuda: “Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini.”
11 Tetapi lawan-lawan kami berpikir: “Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu.”
12 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: “Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,”
13 maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka.
14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.”
15 Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
16 Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda
17 yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.
18 Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.
19 Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain.
20 Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!”
21 Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian dari pada orang-orang memegang tombak dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang.
22 Pada waktu itu juga aku berikan perintah kepada rakyat: “Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di Yerusalem, supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan melakukan pekerjaannya pada siang hari.”
23 Demikianlah aku sendiri, saudara-saudaraku, anak buahku dan para penjaga yang mengikut aku, kami semua tidak sempat menanggalkan pakaian kami. Setiap orang memegang senjata dengan tangan kanan.
Nehemia 5
Nehemia memperhatikan keluhan-keluhan sesama orang Yahudi
1 Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi.
2 Ada yang berteriak: “Anak laki-laki dan anak perempuan kami banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami dapat makan dan hidup.”
3 Dan ada yang berteriak: “Ladang dan kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan.”
4 Juga ada yang berteriak: “Kami harus meminjam uang untuk membayar pajak yang dikenakan raja atas ladang dan kebun anggur kami.
5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain.”
6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.
7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: “Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!” Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.
8 Berkatalah aku kepada mereka: “Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!” Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah.
9 Kataku: “Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?
10 Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!
11 Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!”
12 Berkatalah mereka: “Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!” Lalu aku memanggil para imam dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka.
13 Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata: “Demikianlah setiap orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah dari rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan menjadi hampa!” Dan seluruh jemaah berkata: “Amin,” lalu memuji-muji TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.
Sikap Nehemia yang tidak mencari keuntungan
14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.
15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.
16 Akupun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu.
17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami.
18 Yang disediakan sehari atas tanggunganku ialah: seekor lembu, enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor unggas, dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh hari. Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat.
19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.
Nehemia adalah seseorang yang bekerja keras melayani bangsanya. Nehemia melayani sebagai bupati selama 12 tahun. Pada masa pemerintahannyalah terjadi pembangunan tembok Yerusalem. Pada saat itu, Nehemia memutuskan tidak mengambil haknya sebagai seorang pemimpin daerah. Hal itu dilakukannya karena pada saat itu umat Israel sedang mengalami kesulitan, sehingga pemenuhan kehidupan sehari-hari menjadi sangat berat bagi mereka.
Sikap Nehemia ini tentu saja berbeda dibanding dengan para bupati sebelumnya. Biasanya setiap bupati akan membebankan pengeluaran untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari kepada rakyat. Bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, tapi juga untuk kesenangan mereka, bahkan untuk kesenangan para pegawai mereka juga. Namun, yang dilakukan oleh Nehemia justru sebaliknya, ia menerima secukupnya. Alasan Nehemia untuk tidak melakukannya adalah karena dia takut akan Tuhan.
Kata “takut akan Tuhan” ini tidak berarti bahwa Nehemia ketakutan kepada Tuhan. Nehemia menghormati Tuhan sehingga ia tidak ingin melakukan sesuatu hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Ketimbang menuntut kenyamanan diri di atas kesengsaraan rakyat, dia memilih untuk mencukupkan diri dengan yang ada. Karena sadar bahwa hal inilah yang Tuhan inginkan untuk dilakukannya, sehingga Nehemia memohon berkat dari Tuhan agar menjamin kesejahteraannya. Berbicara mengenai hak dan kewajiban, seringkali seorang pemimpin merasa berhak untuk mendapat keuntungan atas setiap jasa yang dilakukannya sekalipun hal itu menjadi sebuah kesulitan atau bahkan beban bagi yang dipimpinnya. Sehingga teladan untuk hidup sederhana, sangatlah sulit untuk dikerjakan.
Jadilah orang yang mempertimbangkan dengan seksama alasan kita menuntut hak kita atas orang lain. Kita perlu memperhatikan agar tuntutan kita dilandasi dengan pertimbangan yang benar dan bukan untuk kepuasan diri sendiri. Perhatikan bahwa tindakan kita terhadap orang lain didasarkan pada kebenaran, bukan untuk menunjukkan pamor atau kekuasaan kita.
STUDI PRIBADI: Hal apa yang menjadi dasar keputusan Nehemia? Bagaimana kita dapat mengambil keputusan yang didasarkan pada hati yang “takut akan Tuhan”?
Pokok Doa: Berdoa bagi setiap para pemimpin gereja Tuhan supaya memiliki pola kepemimpinan yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Berdoa bagi para pemimpin negara Indonesia, Tuhan menolong tiap keputusan.