Komitmen Di Hadapan Allah

“Mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segalah perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.” (10:29b)



Bacaan hari ini: Nehemia 10:1-39 | Bacaan setahun: Nehemia 10-11

Komitmen adalah kemampuan untuk melakukan tindakan atas dasar kepercayaan manusia. Tanpa komitmen, orang percaya tidak dapat mengikut Tuhan seumur hidup. Keseriusan komitmen di hadapan Tuhan harus dengan tekad dan kemauan keras, dan inilah yang dilakukan oleh bangsa Israel sebagai tindakan yang serius di hadapan Tuhan.

Ketika orang Israel dulunya lebih memilih untuk melakukan dosa, tidak mau mendengar dan mematuhi perintah Tuhan, situasi itu menjadi masa dimana Bait Allah tidak lagi diperhatikan, suara imam atau nabi tidak lagi mereka dengar, atau imamnya bahkan nabinya juga ikut melakukan dosa. Persembahan tidak lagi dibawa ke rumah Tuhan; bisa jadi persembahan yang diberikan bukan yang terbaik. Tidak hanya itu, Firman Tuhan bahkan tidak lagi dibacakan, diberitakan, terlebih dilakukan. Tetapi, ketika melewati penderitaan yang panjang karena hukuman Allah, bangsa Israel kembali menjalankan kehidupan mereka sebagai umat pilihan dan menerima Allah sebagai pusat hidupnya. Kebangunan rohani menghasilkan pembaharuan rohani yang berdampak pada pertobatan yang sejati dan juga pulihnya hubungan dengan Allah. Bangsa Israel kemudian membuat perjanjian tertulis untuk teguh memegang dan melakukan firman Tuhan, kemudian menyadari kebenaran ini bahwa mereka sudah keliru karena rumah Allah telah mereka biarkan. Pertobatan bangsa Israel kembali diteguhkan bahwa mereka akan melayani Tuhan dalam kesetiaan kepada perintah-perintah- Nya, memelihara diri mereka dari perncemaran dan memisahkan diri dari dunia, bahkan akan memelihara hari Sabat serta mendukung pekerjaan Tuhan dengan waktu, daya bahkan apapun yang mereka miliki dengan memberikan persembahan khusus untuk rumah Allah.

Melalui Firman ini kita sadar bahwa pertobatan sejati dan kebangunan rohani yang sejati akan berdampak pada sikap yang berkomitmen penuh di hadapan Tuhan. Ini adalah pengalaman indah bersama Tuhan; sebagai murid Kristus, perteguh kesetiaan dan ketaatan kita di hadapan Tuhan dan kiranya hidup kita senantiasa memuliakan nama-Nya.

STUDI PRIBADI: Apakah merenungkan Firman Tuhan, merupakan komitmen yang sedang terus kita kerjakan di hadapan-Nya? Apa yang menghambat kita melakukan komitmen ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat, agar bisa menggunakan kesempatan hidup yang Tuhan anugrahkan dan mau berkomitmen untuk hidup taat dan setia melakukan Firman Tuhan sehingga hidup memuliakan-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *