Mengapa Aku Tidak Boleh Kesal Hati

“Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi?” (Ayub 21:22)



Bacaan hari ini: Ayub 21:1-34 | Bacaan tahunan: Ayub 20-21

Perkataan Zofar pada pasal 20 seolah-olah adalah satu kebenaran: orang fasik tidak akan kekal, pasti mendapat keadilan dan hukuman Allah, kejahatannya pasti disingkapkan. Logika Zofar adalah orang yang menderita adalah orang fasik yang sedang menerima keadilan dan penghukuman Allah. Menurut Zofar, penderitaan Ayub pastilah karena Ayub adalah orang fasik yang menerima hukuman Allah dan harus bertobat.

Pasal 21 adalah bantahan dan jawaban Ayub. Menurut Ayub, banyak orang fasik hidup di dalam kenikmatan dan kemewahan, keluarga mereka baik-baik, berumur panjang, ternaknya beranak-pinak; hari-hari dihabiskan dengan bernyanyi, bersukacita penuh kemujuran. Mereka merasa tidak butuh Allah, bahkan berani menantang Allah (ayat 7-15). Namun sekalipun bisa menikmati semua kemewahan dunia dan berumur panjang, itu bukan pilihan Ayub, menjadi orang fasik dan hidup penuh kejahatan (ayat 16).

Ayub juga mengatakan tidak selamanya orang fasik hidup sejahtera dan berumur panjang, karena ada juga di antara mereka yang tiba-tiba bisa kehilangan semua, terkena sakit, dan tidak punya apa-apa lagi (ay. 17-18). Hidup manusia ada di tangan Allah. Ada orang mati di puncak kejayaan dan penuh kemewahan, namun juga ada yang mati dengan penuh kekesalan karena tidak pernah merasakan nikmatnya hidup (ayat 23-26). Kedaulatan Allah ini mengingatkan Ayub bahwa walau semua harta bendanya habis, tubuhnya digerogoti penyakit, dan kematian terasa begitu dekat, Ayub tidak merasa sedang dihukum Allah. Semua kejadian itu dalam kedaulatan Allah, yang merupakan rahasia Allah yang tidak bisa dipahami.

Pelajaran dari renungan hari ini adalah tetaplah tenang jika ada orang yang memojokkan Anda, sekalipun sepertinya sangat rohani. Percayalah kepada Tuhan, walaupun kita tidak mengerti mengapa Tuhan mengizinkan masalah menimpa hidup kita. Ketahuilah bahwa kasih Allah tidak pernah berubah, baik di waktu kita sehat ataupun sakit, baik ketika hidup ini lancar ataupun ada kesulitan. Tuhan tidak pernah tinggalkan kita, Ia bersama kita dan juga yang akan membukakan jalan bagi kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana sikap kita ketika seseorang berkata bahwa penderitaan yang kita alami karena dosa yang kita lakukan dan Tuhan sedang menghukum kita?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan yang sedang mengalami kesulitan agar dikaruniakan kesabaran serta kekuatan iman di tengah segala situasi yang menekan mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *