“Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan mendapat malu dalam sekejap mata.” (Mazmur 6:11)
Bacaan hari ini: Mazmur 6:1-11 | Bacaan tahunan: Mazmur 6
Mazmur 6 : 1-11
Doa dalam pergumulan
1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud. (6-2) Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.
2 (6-3) Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar,
3 (6-4) dan jiwakupun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi?
4 (6-5) Kembalilah pula, TUHAN, luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu.
5 (6-6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?
6 (6-7) Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
7 (6-8) Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku.
8 (6-9) Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku;
9 (6-10) TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.
10 (6-11) Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan mendapat malu dalam sekejap mata.
Kesalahan maupun pelanggaran yang dilakukan seseorang pasti membawa konsekuensi. Tak peduli kesalahan atau pelanggaran itu dilakukan karena godaan atau jebakan orang-orang yang jahat, tetap saja orang yang melakukan kesalahan atau pelanggaran itu harus menanggung akibatnya. Dosa dapat membawa penghukuman dari Tuhan, baik itu dalam konsekuensi yang besar ataupun skala yang kecil.
Daud pernah mengalami masa-masa sulit yang demikian. Ia pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran berat. Akibatnya, ia mendapatkan hukuman dari Tuhan, sebagai konsekuensi atas pelanggarannya (ay. 2-4). Tuhan tidak membebaskannya dari konsekuensi perbuatannya. Namun, dalam perjalanan menghadapi hukuman Tuhan, ia meminta belas kasihan Tuhan agar Tuhan tidak memberikannya hukuman kekal sampai pada kematiannya. Ia berharap kepada Tuhan agar memulihkannya kelak (ay. 5- 8). Ia juga menyerahkan musuh-musuhnya yang berharap akan kehancurannya kepada Tuhan (ay. 9-11). Ia percaya Tuhan akan memeliharanya di tengah-tengah ia menjalani konsekuensi dosa, dan di tengah-tengah orang-orang fasik yang berharap akan kehancurannya itu.
Sikap Daud di tengah-tengah kesulitannya menjadi teladan bagi kita masa kini saat menjalani situasi yang barangkali sama. Ada kalanya kita melakukan dosa dan Tuhan mengizinkan kita menjalani hukuman akibat konsekuensi dosa tersebut. Namun percayalah, ketika kita datang meratap kepada Tuhan, Ia akan memberikan penghiburan. Kasih setia-Nya hadir atas kita, penyertaan-Nya memampukan kita melewati berbagai tantangan kehidupan, termasuk konsekuensi yang harus dijalani akibat dosa. Ia juga akan memberikan perlindungan ketika setiap orang berharap kita hancur. Perlindungan-Nya menaungi kita akan orang fasik yang menghancurkan. Ia akan memberi pemulihan-Nya kelak. Tetap percaya dan terus bersandar kepada-Nya. Bergumul dan merataplah bersama-Nya, khususnya dalam perjalanan kehidupan yang harus terjadi karena konsekuensi dosa!
STUDI PRIBADI: Mazmur 6 merupakan mazmur ratapan individu Daud kepada Allah. Dalam ratapan itu ia mengungkapkan apa yang menjadi isi hatinya kepada Allah. Ia menyerahkan segala suka dukanya kepada Allah.
Pokok Doa: Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang terjebak sehingga harus menanggung konsekuensi perbuatan mereka agar tetap bertahan dalam iman dan menyerahkannya kepada Tuhan saja.