Kasih Allah Yang Sempurna

“Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.” (Yesaya 25:8)



Bacaan hari ini: Yesaya 25:6-12 | Bacaan setahun: Yesaya 24-25

“Mengapa Allah mengasihi kita?” Pernahkah memikirkan pertanyaan ini? Apakah yang ada pada diri kita, sehingga menjadikan kita orang-orang yang dikasihi Allah? Jika kita sungguh-sungguh memikirkan pertanyaan ini dan menguji hidup kita di bawah terang kebenaran firman Allah, maka akan muncul pertanyaan, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?” Sambil memandang diri kita, sejujurnya, kemungkinan kita akan bertanya, “Mengapa Allah mengindahkan kita?”

Di dalam Yesaya 24, kita melihat Allah mendatangkan penghukuman atas segala dosa dan kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi, ketika membaca Yesaya 25:6-12, kita melihat kasih Allah yang sempurna itu dinyatakan yaitu menjanjikan keselamatan dan berkat bagi umat Israel, bahkan bagi seluruh bangsa. Melalui Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, yang diutus ke dalam dunia bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan kekal. Kita yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal bersama dengan Dia di surga yang mulia. Tuhan mengubah dukacita menjadi sukacita, air mata menjadi sorak-sorai.

Inilah perbedaan antara kasih Allah dan kasih manusia. Allah mengasihi kita karena Allah adalah kasih. Kasih manusia itu rapuh, goyah, tidak pasti, fana, ada maunya, cenderung mementingkan dirinya sendiri, menuntut, dan bersifat menguasai. Kasih manusia bergantung pada orang yang dikasihi. Kasih Allah sama sekali berbeda. Kasih Allah sepenuhnya dapat dipercaya, tetap dan pasti. Allah mengasihi manusia bukan karena manusia itu menarik atau patut dikasihi, tetapi karena sifat Allah adalah mengasihi. Allah mengasihi karena Ia adalah Kasih. Marilah kita bersyukur kepada Allah yang telah mengampuni segala dosa pelanggaran kita dan yang mau mengasihi kita. Melalui Tuhan Yesus kita telah diselamatkan dan memperoleh hidup kekal selama-lamanya. Firman Tuhan dalam Roma 5:8 berkata bahwa “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

STUDI PRIBADI: Coba renungkan, layakkah kita dikasihi oleh Allah? Apa perbedaan antara kasih Allah dan kasih manusia, serta bagaimana seharusnya respons kita?

Berdoalah: Bapa, terima kasih untuk anugerah-Mu yang telah menebus dan menyelamatkanku dari dosa binasa. Tolong kami hidup benar dan tetap setia mengiring Tuhan Yesus sampai akhir hidup kami. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *