Allah Sumber Pengharapan

“Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.” (Mazmur 130:7)



Pembahasan: Mazmur 130:1 | Ayat Bacaan: Mazmur 130:1-8

Realitas dalam kehidupan sejarah umat manusia adalah bahwa sebagai umat Tuhan, kita juga tidak lepas dari penderitaan, bahkan penderitaan dapat datang silih berganti, tetapi Tuhan yang mengasihi kita selalu bersama dan menyertai kita melewati semuanya itu.

Misionaris terkenal John G. Paton, yang dipanggil Tuhan untuk melayani di kepulauan Hebrida Baru di Pasifik Selatan, juga mengalami penderitaan. Dia pergi ke Pulau Tanna dan di sana, di tempat yang jauh itu, istrinya meninggal ketika melahirkan seorang bayi laki-laki, dan tujuh belas hari kemudian bayi itupun meninggal. Paton sendiri yang menggali kuburan mereka, tidak jauh dari rumah, dan walaupun hatinya hancur, dia menutup kubur itu dengan batu koral dan membuatnya seindah mungkin. Apakah Paton menjadi marah, kemudian meninggalkan Tuhan? Tidak, seperti yang dia katakan: “Aku tidak ditinggalkan sama sekali. Allah yang selalu setia tetap menopang aku untuk menguburkan orang-orang yang kukasihi dekat rumah kami. Jika penduduk Tanna berbalik kepada Tuhan dan dimenangkan bagi Kristus, maka dari tahun ke tahun orang akan menyimpan kenangan tentang gundukan tanah yang tetap hijau, dimana dengan doa dan air mata, aku meminta pulau ini bagi Tuhan – pulau dimana aku menguburkan mereka yang kukasihi dengan iman dan pengharapan.” Paton memang sendiri tetapi sama sekali tidak hancur, karena ia menemukan kasih karunia dari Allah pada waktunya.

Dalam Mazmur 130 ini, pemazmur mengingatkan bahwa Tuhan adalah sumber pengharapan umat-Nya, karena Dia penuh kasih setia dan selalu siap membebaskan umat-Nya dari segala keadaan yang susah, bahkan sulit. Kasih setia Tuhan menggambarkan bahwa cinta-Nya tetap kuat, teguh, tidak berubah dan penuh kepastian. Lagi, ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya, Tuhan akan selalu setia memelihara, menjagai dan menyertai mereka. Pembebasan yang Tuhan lakukan adalah keselamatan dari dosa, ketidakpastian dan penderitaan. Kuasa Tuhan tidaklah terbatas kepada manusia yang terbatas untuk menyelamatkan. Semua umat manusia diajak untuk menaruh pengharapannya hanya kepada Tuhan. Pengharapan kepada Tuhan tidak akan mengecewakan, tidak akan sia-sia, karena kasih setia-Nya akan selalu hadir untuk mereka yang bersandar kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita memandang penderitaan yang sedang kita alami? Siapa sumber pengharapan dan sandaran ketika kita mengalami pergumulan hidup ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi generasi muda zaman ini agar mau untuk hidup bersandar kepada Kristus. Berdoa juga bagi Gereja Tuhan, agar menjadi pembawa berita damai di tengah kegelapan dunia ini.

×

Mazmur 130 : 1-8

Seruan dari dalam kesusahan

130:1-8
1 Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!

2 Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.

5 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.

6 Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

7 Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

8 Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

×

Mazmur 90 : 12

12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

×

Mazmur 90 : 1-4

1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.

2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.

3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"

4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

×

Mazmur 90 : 8

8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.

×

Mazmur 90 : 7

7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.

×

Mazmur 90 : 11

11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?

×

Mazmur 88 : 7-8

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

×

Mazmur 88 : 9a

8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,

×

Mazmur 88 : 9b

8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *