Indahnya Persatuan

“Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mazmur 133:1)



Pembahasan: Mazmur 133:1 | Ayat Bacaan: Mazmur 133:1-3

Bhinneka Tunggal Ika. Tentu kita paham semboyan ini. Semboyan yang menggambarkan semangat persatuan masyarakat Indonesia. Sayangnya, semangat itu tidak pernah benar-benar terwujud. Nyatanya, hingga saat ini masih banyak perselisihan terjadi karena adanya perbedaan. Tidak terkecuali dalam kehidupan orang Kristen. Bukankah tidak jarang terjadi perselisihan di dalam gereja? Hanya karena berbeda pendapat dalam pelayanan, kita memilih untuk tidak melayani. Hanya karena perbedaan selera musik, kita memilih untuk tidak ke gereja. Hanya karena perbedaan-perbedaan kecil dan kita memilih mengutamakan ego kita, pada akhirnya gereja Tuhan terpecah.

Padahal di dalam Alkitab, dengan jelas Tuhan menghendaki kesatuan. Yesus dalam Yohanes 17:22 berkata, “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” Yesus menghendaki setiap orang percaya untuk menjadi satu. Setiap orang yang telah mengaku percaya kepada Yesus dan menerima Roh telah menjadi satu kesatuan di dalam Kristus (1Kor. 12:12-13). Persatuan yang ada tidak menghilangkan keragaman yang ada. Masing-masing orang tetaplah memiliki keistimewaan. Keistimewaan itulah yang kemudian membawa warna yang berbeda-beda, yang saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga dihasilkan sebuah lukisan yang indah. “Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara berdiam bersama dalam rukun.” Persatuan selalu berujung pada kebaikan dan keindahan. Keindahan persatuan digambarkan seperti minyak berharga dan embun yang mendatangkan sukacita dan berkat. Metafora minyak yang digunakan untuk mengurapi imam secara spesifik merujuk pada bangsa Israel. Namun, metafora embun menunjukkan bahwa sukacita dan berkat bisa dirasakan semua bangsa melalui bangsa Israel. Ketika orang percaya bersatu, keindahannya bukan hanya dapat dirasakan oleh orang percaya itu sendiri, melainkan oleh semua orang.

Mari kita menyadari bahwa hidup rukun bukanlah harus seragam (sama persis), namun hidup yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, bagi kemuliaan Kristus, Sang Kepala dari seluruh anggota tubuh-Nya.

STUDI PRIBADI: Apa yang menjadi pesan utama dalam Mazmur 133? Bagaimana sebagai orang percaya dapat terus mengembangkan kehidupan yang rukun?

Pokok Doa: Berdoa bagi orang percaya agar mengutamakan kehendak Allah dalam hidupnya, bukan ego pribadi. Bagi pelayanan gerejawi agar anggota tubuh Kristus mengambil peran sehingga mengalami pertumbuhan rohani.

×

Mazmur 133 : 1-3

Persaudaraan yang rukun

133:1-3
1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

×

Yohanes 17 : 22

22 Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

×

1 Korintus 12 : 12-13

12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan semua anggota tubuh itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.

13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.

×

Mazmur 90 : 8

8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.

×

Mazmur 90 : 7

7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.

×

Mazmur 90 : 11

11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?

×

Mazmur 88 : 7-8

6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

×

Mazmur 88 : 9a

8 (88-9a) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,

×

Mazmur 88 : 9b

8 (88-9b) telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *