Berjalanlah Bersamaku, Tuhan

“Berkatalah Musa kepada-Nya: Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan suruh kami berangkat dari sini… Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?” (Kel. 33:15-16)



Bacaan hari ini: Keluaran 33 | Bacaan setahun: Keluaran 33-34

Banyak orang mengartikan penyertaan Tuhan dengan kelancaran dan materi yang berlimpah, sehingga kadang orang menyimpulkan bahwa mereka yang menghadapi masalah, sakit, atau kemiskinan, berarti tidak disertai Tuhan. Benarkah demikian? Ternyata penyertaan Tuhan tidak selalu identik dengan kelancaran ataupun kelimpahan materi.

Penyertaan Tuhan adalah sesuatu yang lebih dari hal tersebut di atas. Penyertaan Tuhan mengacu pada kesediaan Tuhan untuk berjalan dengan kita. Ayat dari Keluaran 33 ini menyatakan: Tuhan menjanjikan keberhasilan bagi Musa dan umat Israel. Dalam ayat 2-3, Tuhan menjanjikan perjalanan yang aman dan kelimpahan makanan. Meski demikian, Musa tetap tidak mau melanjutkan perjalanan sekalipun Tuhan berjanji untuk mencukupkan. Mengapa? Karena Tuhan tidak bersedia berjalan bersama mereka.

Penyertaan Allah atau kesediaan Allah berjalan bersama kita adalah anugerah yang menyatakan bahwa Tuhan berkenan atas hidup kita; dan bagi Musa, kesediaan Tuhan untuk berjalan bersamanya, bahkan dengan segenap umat Israel, adalah lebih penting dari semua yang Tuhan janjikan. Musa tidak puas, bahkan bertekad tidak akan berangkat jika bukan Tuhan sendiri yang menyertainya. Musa ingin mengenal Tuhan dalam seluruh hidupnya. Menikmati relasi dengan Tuhan dan tuntuan-Nya. Inilah makna kesediaan Tuhan berjalan bersama Musa. Kerinduan ini memberikan Musa kepekaan terhadap kehendak dan perkenanan Tuhan.

Bagaimana Musa bisa memperolehnya? Melalui kesediaannya untuk menempatkan Tuhan sebagai prioritas, merendahkan diri serta sungguh-sungguh memintanya dari Tuhan. Tidak ada kecongkakan dalam diri Musa. Memasuki tahun baru ini, kita dibawa memasuki sebuah situasi yang tidak bisa diprediksi. Dengan adanya Covid-19 yang terus bermutasi, kita seolah dibuat was-was sehingga tidak bisa dengan tenang merancang apapun. Meskipun demikian, marilah kita mengambil sikap seperti Musa, yaitu merindukan Tuhan berjalan bersama kita sehingga di tengah segala ketidakpastian, kita tetap teguh dan yakin akan pimpinan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa arti: Tuhan berjalan bersama kita? Mengapa kita mengabaikan penting- nya kehadiran Tuhan dalam hidup? Bagaimana membangun kedekatan dengan Tuhan?

Pokok Doa: Agar Umat Tuhan senantiasa berjalan bersama dengan Tuhan sehingga di tengah segala ketidakpastian, umat Tuhan tetap teguh dan yakin akan pimpinan Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *