Terlalu Besar Bagi Bani Yehuda

“Milik pusaka bani Simeon diambil dari bagian bani Yehuda. Karena bagian bani Yehuda itu terlalu besar bagi mereka, maka bani Simeon menerima milik pusaka di tengah-tengah mereka.” (Yosua 19:9)



Bacaan hari ini: Yosua 19:1-16 | Bacaan setahun: Yosua 18-19

Dalam pengaturan milik pusaka pada perikop ini, kita melihat TUHAN mengundang umat-Nya untuk berbagian dalam tanggung jawab pembagian. Pembagian sebelumnya bagi bani Yehuda ternyata terlalu banyak untuk mereka, lebih dari yang dibutuhkan. TUHAN kemudian mempersilahkan pengaturan kembali bagi bani Simeon untuk mendapat bagiannya di tengah-tengah yang telah diberikan bagi bani Yehuda.

Ada pelajaran hidup yang TUHAN ajarkan untuk umat-Nya. Pertama, TUHAN tahu pembagian milik pusaka adalah hal penting bagi umat-Nya, maka Ia juga mengundang umat-Nya untuk berbagian dalam tanggung jawab besar ini. TUHAN memberi hikmat, jika ada kesalahan pembagian, Ia memakai kesalahan tersebut untuk mengajarkan hal-hal penting lainnya. Kedua, TUHAN tidak mengurangi bagian milik pusaka bani Yehuda, tapi Dia membiarkan bani Simeon mendapat bagian di tengah milik pusaka bani Yehuda yang berlimpah. TUHAN sedang mengajarkan Israel, khususnya bani Yehuda yang memiliki bagian lebih untuk berbagi milik pusaka dengan suku lain; yang lebih bisa menjadi penyokong dan berkat hidup untuk suku lain. Ketiga, dalam catatan ini, bani Yehuda tidak dituliskan menolak atau mengeluh akan keputusan ini. Berarti kemungkinan besar bani Yehuda juga menyambut baik apa yang sudah ditetapkan oleh TUHAN dengan pembagian itu. Bani Yehuda tidak merasa haknya diambil atau pun merasa milik pusaka mereka tidak boleh dinikmati oleh suku lain.

Apa yang kita bisa pelajari hari ini adalah tentang berkat dari TUHAN pasti mencukupkan kita terlebih dahulu dan mengundang setiap kita untuk membiarkan orang lain merasakan kebaikan TUHAN dari apa yang TUHAN limpahkan kepada kita. Dalam fase hidup kita masing-masing, TUHAN bisa mengizinkan masa kelimpahan atau kekurangan. Ketika TUHAN memberkati kita dengan cukup atau limpah, TUHAN sedang memberikan bagian untuk kita nikmati. Selain itu, TUHAN juga mengajarkan kita untuk mengingat ada orang lain yang mungkin dititipkan berkatnya melalui kita. Sudahkah kita menyadari dan menyalurkan berkat itu?

STUDI PRIBADI: Bagaimana cara bersyukur atas berkat Tuhan? Jika Anda hidup dalam kelimpahan, apa yang Anda lakukan untuk orang lain berbagian menikmati berkat itu?

Berdoalah: Bapa, terima kasih atas berkat-Mu yang menunjang hari-hari dan masa depan kami. Jika ada kelimpahan yang Kau titipkan, dengan hikmat-Mu, aku mau menyalurkannya. Ajarku untuk bersyukur selalu, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *