Gideon Dipanggil Allah

“Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” (Hakim-hakim 6:23)



Bacaan hari ini: Hakim-hakim 8:4-35 | Bacaan setahun: Hakim-hakim 7-8

Dalam buku “Teologi Kucing dan Anjing,” Bob Sjogren dan Gerald Robison, mengingatkan bahwa Alkitab adalah kisah tentang Allah, bukan kita. Demikian juga panggilan Allah terhadap Gideon, adalah kisah tentang Allah, bukan sekadar kisah tentang Gideon atau umat Allah.

Apa yang bisa kita pelajari tentang Allah dari sini? Pertama, kesabaran dan kesetiaan Allah terhadap umat-Nya. Kitab Hakim-hakim adalah era yang mengisahkan siklus kehidupan umat Tuhan yang terus-menerus dan berulang-ulang jatuh ke dalam dosa: menderita – bertobat dan berseru – dilepaskan, tanpa lelah. Kondisi Israel saat itu sedang ditindas oleh orang Midian dengan sangat keras, sehingga sangat melarat dan menderita; mereka mengalami semua itu karena kembali berdosa kepada TUHAN dan meninggalkan TUHAN. Yang luar biasa adalah, dalam keadaan demikian, ketika mereka kembali ingat TUHAN dan berseru memohon pertolongan TUHAN, tanpa lelah, TUHAN hadir dan menunjukkan belas kasihan-Nya, pengampunan-Nya dan penyelamatan-Nya (ay. 7-11) dengan memanggil Gideon untuk menyelamatkan umat. Kedua, anugerah sekaligus kuasa Allah sanggup memakai orang yang sederhana menjadi hamba-Nya yang luar biasa. Gideon pada dasarnya bukanlah manusia yang hebat tanpa kelemahan dan kekurangan. Awalnya, Gideon adalah seorang penakut (ay. 11), peragu (ay. 12-14), dan minder (ay. 14-15). Pasal 6 akhir mengisahkan, Gideon berulang kali minta bukti penyertaan TUHAN untuk mendapatkan keyakinan akan firman dan panggilan TUHAN (ay. 36-40). Anugerah Allah luar biasa. Kriteria panggilan-Nya bukan didasarkan pada hal-hal lahiriah: penampilan, kemampuan, atau kehebatan, tetapi kepekaan batiniah atas pergumulan yang sedang dialami, ketulusan hati dan kesediaan untuk taat. Tuhan menghargai kejujuran hati. Tuhan mengabulkan penguatan Gideon, yakni bukti dan tanda ajaib yang dapat meneguhkan hati dan imannya.

Panggilan TUHAN telah Gideon responi dengan penuh pergumulan, maka Roh TUHAN menguasainya; di bawah kepemimpinannya, ia berhasil mengumpulkan suku-suku Israel berperang melawan Midian dan sekutu.

STUDI PRIBADI: Apakah yang menghalangi kita untuk memahami panggilan Tuhan dalam kehidupan kita? Apakah semakin hari, kita semakin setia dalam panggilan Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa bagi setiap Umat Tuhan untuk terus setia menggenapi panggilan Tuhan dalam setiap aspek hidupnya. Berdoa bagi gereja Tuhan, supaya semakin giat memenuhi panggilannya di dalam dunia ini. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *