Orang Midian Dikalahkan

“Jawab Gideon kepada mereka: Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu.” (Hakim-hakim 8:23)



Bacaan hari ini: Hakim-hakim 8:4-35 Bacaan setahun: Hakim-hakim 7-8

Menang perang adalah harapan setiap jenderal dan prajurit di medan perang. Hakim-hakim 7-8 mencatat kemenangan Israel di bawah kepemimpinan Gedeon atas bangsa Midian. Ini kemenangan yang berasal dari TUHAN; kemenangan ini bukan hanya membawa sukacita bagi manusia, tetapi juga membesarkan dan memuliakan nama TUHAN.

Di bawah pimpinan Gideon, TUHAN hanya memakai 300 pasukan dan berhasil mengalahkan orang Midian yang berjumlah sangat besar, hanya dengan cara meniup sangkakala dan memecahkan buyung kosong berisi suluh. Pasukan Midian ketakutan dan saling membunuh karena kepanikan. Inilah kemenangan besar yang sangat ajaib dan menakjubkan. Tapi heran, rakyat Israel tidak menghargai dan mendukungnya. Kemenangan mereka disesali oleh orang-orang Efraim (Hak. 8:1-3); dan juga tidak mendapat dukungan dari rakyat, khususnya orang-orang Sukot dan Pnuel; mereka mencelanya. Meski demikian, Gideon tidak putus asa. Dalam kelelahan, Gideon dan pasukannya, tetap mengejar pasukan musuh yang jumlahnya sangat besar di bawah pimpinan Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian (ay. 10-12). Setelah menawan Zebah dan Salmuna, Gideon kembali ke Sukot dan Pnuel menghajar para pemimpin di sana sesuai perkatakannya (ay. 4- 9, 13-17). Selain itu, Gideon juga membunuh Zebah dan Salmuna karena mereka membunuh saudara-saudaranya (ay. 18-21). Permasalahannya, kemenangan orang Israel atas Midian yang ajaib ini tidak membawa Israel ke jalan hidup yang lebih baik. Sekalipun Gideon berusaha membawa Israel kembali pada TUHAN (ay. 23), namun karena tanpa pengetahuan yang benar, Gideon membuat Efod, yang akhirnya menjadi jerat bagi Gideon, seisi keluarganya, dan seluruh kaum Israel (ay. 22-27). Setelah Gideon meninggal, orang Israel kembali melupakan Tuhan, mengikuti jalan sesat, menyembah Baal, mereka tidak mengingat kebaikan Gideon.

Kemenangan kita atas dosa dan kebebalan disertai pengenalan yang benar akan TUHAN, jauh lebih penting daripada sekadar kemenangan fisik dan jasmaniah, karena kemenangan ini hanya bersifat sementara.

STUDI PRIBADI: Apakah kita selalu mengejar kesuksesan lahiriah dalam hidup yang singkat ini? Apakah kemenanganakan dosa dan kerinduanmengenal Allah, menjadi fokus kita?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap Umat Tuhan agar selalu mengejar hal-hal yang rohani dan bersifat kekal. Berdoalah bagi gereja Tuhan untuk selalu memikirkan perkara-perkara yang diatas. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *