“Demikianlah mereka memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo selama tiga tahun, karena selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo.” (2 Tawarikh 11:17, ITB)
Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 11:5-23 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 11
2 Tawarikh 11 : 5-23
Raja Rehabeam — Pengokohan kerajaan; keluarga raja
5 Rehabeam diam di Yerusalem dan memperkuat kota-kota kubu di Yehuda.
6 Ia memperkuat Betlehem, Etam, Tekoa,
7 Bet-Zur, Sokho, Adulam,
8 Gat, Mares, Zif,
9 Adoraim, Lakhis, Azeka,
10 Zora, Ayalon dan Hebron, yang terletak di Yehuda dan di Benyamin, sebagai kota-kota berkubu.
11 Ia memperkokoh kota-kota kubu itu dan menempatkan di situ kepala-kepala pasukan dengan persediaan makanan, minyak dan anggur;
12 perisai dan tombakpun disediakan di tiap-tiap kota. Ia membuat kota-kota itu amat kokoh. Demikianlah Yehuda dan Benyamin menjadi daerah kekuasaannya.
13 Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia dari daerah-daerah kediaman mereka.
14 Sebab orang Lewi meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh karena Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam TUHAN,
15 dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin dan untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya.
16 Dari segenap suku Israel orang datang ke Yerusalem mengikuti orang-orang Lewi itu, yakni orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN Allah Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.
17 Demikianlah mereka memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo selama tiga tahun, karena selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo.
18 Rehabeam mengambil Mahalat, anak Yerimot bin Daud dan Abihail binti Elhiab bin Isai, menjadi isterinya,
19 yang melahirkan baginya anak-anak lelaki ini: Yeush, Semarya dan Zaham.
20 Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit.
21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya–ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.
22 Rehabeam mengangkat Abia, anak Maakha, sebagai pemuka, yakni sebagai pemimpin di antara saudara-saudaranya, karena ia bermaksud menjadikan dia raja.
23 Oleh sebab itu ia mengambil kebijaksanaan untuk menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh daerah Yehuda dan Benyamin, ke segala kota kubu. Ia memberikan mereka makanan dengan limpahnya dan menyediakan bagi mereka banyak isteri.
2 Tawarikh 11
1 Ketika Rehabeam datang ke Yerusalem, ia mengumpulkan kaum Yehuda dan Benyamin, seratus delapan puluh ribu teruna yang sanggup berperang untuk memerangi orang Israel dengan maksud mengembalikan kerajaan itu kepadanya.
2 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Semaya, abdi Allah, demikian:
3 “Katakanlah kepada Rehabeam, anak Salomo, raja Yehuda, dan kepada segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin, demikian:
4 Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi.” Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pulang dengan tidak pergi menyerang Yerobeam.
Raja Rehabeam — Pengokohan kerajaan; keluarga raja
5 Rehabeam diam di Yerusalem dan memperkuat kota-kota kubu di Yehuda.
6 Ia memperkuat Betlehem, Etam, Tekoa,
7 Bet-Zur, Sokho, Adulam,
8 Gat, Mares, Zif,
9 Adoraim, Lakhis, Azeka,
10 Zora, Ayalon dan Hebron, yang terletak di Yehuda dan di Benyamin, sebagai kota-kota berkubu.
11 Ia memperkokoh kota-kota kubu itu dan menempatkan di situ kepala-kepala pasukan dengan persediaan makanan, minyak dan anggur;
12 perisai dan tombakpun disediakan di tiap-tiap kota. Ia membuat kota-kota itu amat kokoh. Demikianlah Yehuda dan Benyamin menjadi daerah kekuasaannya.
13 Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia dari daerah-daerah kediaman mereka.
14 Sebab orang Lewi meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh karena Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam TUHAN,
15 dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin dan untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya.
16 Dari segenap suku Israel orang datang ke Yerusalem mengikuti orang-orang Lewi itu, yakni orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN Allah Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.
17 Demikianlah mereka memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo selama tiga tahun, karena selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo.
18 Rehabeam mengambil Mahalat, anak Yerimot bin Daud dan Abihail binti Elhiab bin Isai, menjadi isterinya,
19 yang melahirkan baginya anak-anak lelaki ini: Yeush, Semarya dan Zaham.
20 Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit.
21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya–ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.
22 Rehabeam mengangkat Abia, anak Maakha, sebagai pemuka, yakni sebagai pemimpin di antara saudara-saudaranya, karena ia bermaksud menjadikan dia raja.
23 Oleh sebab itu ia mengambil kebijaksanaan untuk menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh daerah Yehuda dan Benyamin, ke segala kota kubu. Ia memberikan mereka makanan dengan limpahnya dan menyediakan bagi mereka banyak isteri.
Empat puluh tahun masa gemilang pemerintahan Salomo, sekejap waktu runtuh akibat pecahnya Kerajaan Israel. Alih-alih menyerang Yerobeam untuk mengembalikan kejayaan Israel, Rehabeam memilih mendengar nasihat Tuhan melalui Semaya: “Katakanlah kepada Rehabeam, anak Salomo, raja Yehuda, dan kepada segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin, demikian: Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi.” Mereka mendengarkan firman TUHAN dan pulang dengan tidak pergi menyerang Yerobeam (2Taw.11:2-4).
Terlebih, untuk mengokohkan kerajaannya, Rehabeam memperkokoh kota-kota kubu dan menempatkan kepala-kepala pasukan lengkap dengan logistiknya, seperti makanan, minyak dan anggur; perisai dan tombak. Bahkan para imam dan orang Lewi yang ditolak Yerobeam, beserta dengan orang-orang yang membulatkan hati untuk mencari Tuhan, ditampung oleh Rehabeam. Pada masa pemerintahannya, Tuhan mengaruniakan masa tenang dan aman kepada Rehabeam selama tiga tahun.
Menjadi gereja yang kokoh atau orang Kristen yang teguh dalam konteks masa kini jelas tidaklah mudah. Kehadiran seorang pemimpin yang pandai dan ahli strategi pertumbuhan gereja, tidak cukup. Kenyataanya, dibutuhkan pemimpin rohani yang takut kepada Tuhan, peka mendengar suara-Nya, dan menaati firman-Nya. Gereja membutuhkan orang-orang yang memiliki relasi dalam dan intim dengan Tuhan, alias orang-orang yang “membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN dan mau beribadah dengan sungguh-sungguh dihadapan Tuhan” (ay. 16). Frase “membulatkan hati” ini menunjukkan sebuah tekad yang bulat dan kuat; yang harus dimulai dari para pemimpin, dan diikuti oleh jemaat atau setiap pribadi yang mengaku sebagai orang percaya. Strategi yang baik tanpa dilandasi sikap takut pada Tuhan, akan berbahaya, karena dapat menyeret pada sikap sombong dan arogan, lupa bahwa tanpa seijin-Nya, tidak ada sesuatu yang dapat terjadi.
STUDI PRIBADI: Dengan strategi yang baik, cukupkah menjadikan seorang percaya kokoh dalam iman? Bagaimana upaya Anda untuk memperkokoh gereja Tuhan dan iman Anda?
Pokok Doa: Tuhan memberi hikmat bagi para pemimpin gereja & pemimpin rohani dalam memimpin. Agar pemimpin gereja juga jemaat memiliki hati takut akan Tuhan dan kebulatan hati untuk mengikuti-Nya dengan setia.