Pemulihan Bagi Yang Bertobat

“Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.” (2 Tawarikh 33:13)



Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 33:1-20 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 32-33

Sekejam-kejamnya penjahat, ia tetaplah seseorang yang mencintai anaknya. Sebuas-buasnya binatang, binatang tersebut juga tetap mencintai dan merawat anak-anaknya. Terlebih lagi Tuhan Allah, Ia yang menciptakan manusia, memilih umat-Nya, dan mencintai mereka sehingga Ia mau mengorbankan anak-Nya yang tunggal demi manusia berdosa itu agar tidak binasa.

Dalam sejarah kehidupan Israel, Allah membuktikan cinta kasih-Nya yang luar biasa, bahkan di dalam zaman raja yang paling jahat sekalipun. Firman Tuhan mencatat pada zaman raja Manasye, ia beserta bangsa Israel melakukan kejahatan yang paling keji di hadapan Tuhan. Tercatat: pertama, ia membangun mezbah bagi Baal, membuat patung Asyera, dan sujud menyembah pada segenap tentara langit serta beribadah kepadanya (ay. 3-4); kedua, mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api, melakukan ramal serta sihir (ay. 6); ketiga, menaruh patung berhala dalam rumah Allah (ay. 7). Terlebih, 2 Raja-raja 21:11 menyatakan bahwa kejahatan yang dilakukannya lebih jahat daripada kejahatan orang Amori yang dimusnahkan Allah! Itupun masih ditambah membunuh banyak orang yang tidak bersalah (2Raj. 21:16). Meski demikian jahatnya Manasye dan bangsa Israel, Tuhan masih mencintainya dan bangsa Israel. Ketika ia mau merendahkan diri kepada Tuhan dan berdoa kepada-Nya, Ia mendengar doanya, mengasihinya, dan memulihkan kedudukannya sebagai raja (ay. 13). Konsekuensi dosa bangsa Israel tetap harus ditanggung, tetapi kasih karunia Allah ada untuknya dan menyertainya di sisa hari yang ia jalani.

Adakah kita merasakan hal yang sama? Mungkin kita tidak melakukan perbuatan keji, namun ketika datang kepada Tuhan, kita merasa tidak layak karena banyaknya dosa yang menghantui hidup kita. Datanglah kepada Tuhan, berdoalah dan merendahkan diri kepada-Nya. Ia adalah Allah yang mengasihi setiap kita, anak-Nya. Ia akan memberikan pengampunan serta pemulihan dalam kehidupan kita, baik yang sekarang maupun yang akan datang. Mari percaya, berdoa, dan merendahkan diri di hadapan-Nya!

STUDI PRIBADI: Sampai sejauh mana kita menyadari kehidupan kita yang penuh dosa? Adakah kita secara berkala datang kepada-Nya dengan berdoa dan merendahkan diri?

Pokok Doa: Berdoalah untuk orang-orang yang berada di dalam pergumulan dosa mereka agar Tuhan menjamah dan memulihkan mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *