Kuasailah Dirimu Dan Amarahmu

“Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya…” (Ester 1:12)



Bacaan hari ini: Ester 1:9-22 | Bacaan setahun: Ester 1

Pada hari yang ketujuh, ketika raja Ahasyweros riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah raja kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas; ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja. Raja menyuruh mereka membawa Wasti, sang ratu, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar. Akan tetapi, ratu Wasti menolak menuruti titah raja, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya (ay. 10-12). Dalam budaya yang mengedepankan kehormatan, raja Ahasyweros, yang tercoreng kehormatannya, tidak peduli lagi dengan apapun yang terjadi dengan sang ratu. Raja tidak lagi bisa memikirkan perasaan sang ratu yang mungkin juga sangat terluka. Tidak dijelaskan dengan detail apa alasan sang ratu menolak perintah raja. Yang jelas, ratu Wasti harus siap dengan konsekuensi tindakannya, pun ia adalah istri raja sendiri. Raja akhirnya mengambil satu keputusan, “…bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja akan mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik dari padanya” (ay. 19).

Pembacaan hari ini kembali mengingatkan kita agar kita tidak menjadi orang yang egois, yang memaksakan keinginan dan kepuasan diri sendiri, serta tidak mau memikirkan perasaan orang lain. Terlebih lagi, jangan sampai apa yang kita lakukan merugikan orang lain. Setiap keputusan yang diambil haruslah diambil dengan kepala dingin, dengan tenang, bukan dalam keadaan mabuk, karena keputusan yang demikian pastilah akan kacau dan merugikan diri sendiri juga orang lain. Hal yang sama juga harus diperhatikan dalam kehidupan berumah tangga. Seorang suami harus benar-benar mengasihi istrinya, dan tidak memperlakukan pasangannya dengan semena-mena. Demikian juga, istri harus menghormati suaminya, sebagaimana ia tunduk kepada Kristus. Marilah kita menjadi pribadi yang penuh kasih, kepedulian, tidak egois, melakukan apa yang baik, benar dan berkenan di hadapan Tuhan. Percayalah Tuhan pasti akan memberikan berkat-Nya dengan berlimpah-limpah!

STUDI PRIBADI: Bagaimana seharusnya sikap kita kepada pasangan kita?

Pokok Doa: Agar Tuhan menolong kita untuk waspada dan berjaga-jaga dalam mengambil tiap keputusan. Kiranya Roh Kudus memberi hikmat dan bijaksana sehingga setiap keputusan berkenan dan memuliakan Allah. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *