Teladan Kesetiaan

“Sungguh, keturunan Yonadab bin Rekhab menepati perintah yang diberikan bapa lelulurnya kepada mereka, tetapi bangsa ini tidak mau mendengarkan Aku!” (Yeremia 35:16)



Bacaan hari ini: Yeremia 35:1-19 | Bacaan tahunan: Yeremia 35

Kesetiaan merupakan hal yang tidak mudah ditemukan pada masa sekarang ini, atau bahkan mungkin sejak dulu. Itu mungkin alasan mengapa penulis Amsal berkata: “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapa menemukannya?” (Amsal 20:6). Hal ini juga yang menjadi sorotan Tuhan dalam perikop hari ini. Berulangkali Raja Zedekia dan juga umat Tuhan berjanji untuk bertobat dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Mereka berjanji untuk setia menaati perintah Tuhan, tapi kemudian berulangkali juga mereka berubah tidak setia. Maka melalui nabi Yeremia, Tuhan menyampaikan “kekecewaan-Nya” dengan membandingkan tindakan mereka dengan orang-orang Rekhab.

Orang Rekhab telah menerima perintah dari Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur mereka untuk tidak minum anggur. Maka ketika Nabi Yeremia membawa mereka ke Rumah Tuhan dan memberi mereka minum anggur, mereka menolak dengan alasan mereka menaati perintah bapa leluhurnya. Sangat ironis sekali bukan? Orang-orang Rekhab menaati dengan setia perintah dari bapa lelulur mereka, yang notabene sudah meninggal, sudah tidak ada bersama mereka. Meski demikian mereka terus ingat perintahnya dan menaatinya. Sebaliknya, orang Israel justru mengabaikan perintah Tuhan, yang jelas-jelas ada bersama mereka dan berulang kali mengutus hamba-hamba-Nya untuk terus-menerus mengingatkan mereka. Maka, Tuhan kemudian memuji kesetiaan orang-orang Rekhab dan memberikan kepercayaan dan anugerah bagi keturunan mereka untuk melayani Tuhan sepanjang masa. Sungguh satu anugerah yang luar biasa, bisa melayani Tuhan, Pemilik dan Penguasa alam semesta, seumur hidup mereka bahkan sampai anak cucu mereka diperkenan oleh Tuhan.

Tentu kita juga rindu bisa mendapat kepercayaan dan anugerah untuk diperkenan Tuhan melayani-Nya sampai anak cucu kita, bukan? Karena itu, belajarlah untuk hidup setia berpegang pada perintah Tuhan. Bukankah perintah-perintah-Nya diberikan untuk kebaikan kita? Untuk memberikan kita hari depan yang cerah.

STUDI PRIBADI: Apakah kita termasuk orang yang setia kepada Tuhan atau sebaliknya? Mengapa sulit bagi kita untuk setia kepada Tuhan?

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar jemaat boleh setia kepada Tuhan; tidak mudah tergoda dengan tawaran dunia yang membuatnya tidak setia pada komitmennya untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati.

×

Amsal 20 : 6

6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *