Pemulihan Tuhan

Bacaan hari ini: Yehezkiel 37 | Bacaan setahun: Mazmur 46-48, 1 Yohanes 2

“Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka…” (Yehezkiel 37:26)

 

Sebuah seni bernama kintsugi yang berasal dari Jepang sungguh sangatlah mengesankan. Bagaimana tidak mengesankan? Sebuah keramik atau pot yang hancur berkeping-keping, yang seharusnya dibuang dan tidak digunakan lagi, malah kemudian direstorasi seperti asli dan bahkan menjadi sangat bernilai artistik. Seni ini membangkitkan nilai dari barang tersebut dan menambah nilainya pula.

Apa yang dikerjakan Allah lebih dari kintsugi yang dilakukan oleh para seniman Jepang. Apabila seniman hanya dapat merestorasi barang tersebut, maka Allah dapat merestorasi suatu bangsa, bahkan seluruh umat manusia. Itulah yang dinyatakan oleh bacaan pada hari ini. Israel yang tadinya hancur berkeping-keping, yang diibaratkan seperti tulang-tulang (ay. 3), kemudian dipulihkan oleh-Nya dengan sempurna (ay. 10), bahkan ditambah dengan banyak sekali berkat (ay. 12).

Israel akan dipulihkan oleh Allah setelah menjalani masa pembuangan di Babel. Di dalam pembuangan itu Allah mengerjakan sesuatu yang akan memulihkan dan mengubah seluruh perjalanan hidup bangsa Israel. Kelak setelah menjalani pembuangan selama waktu tertentu, bangsa Israel tidak akan menjadi sama lagi. Mereka tidak pernah menyembah berhala hingga hari ini.

Pemulihan yang sama dapat terjadi pada kita semua. Manusia yang sudah hancur berkeping-keping dapat dipulihkan oleh Allah sama seperti Allah telah memulihkan bangsa Israel. Ketika Allah memulihkan manusia, Allah memulihkan dengan menambahkan sesuatu yang indah kepada manusia itu. Satu hal yang menjadi refleksi bagi kita hari ini adalah: ketika Allah mau memulihkan kita oleh karena kondisi kita yang sudah hancur berkeping-keping, adakah kita mau dipulihkan oleh-Nya? Ataukah kita justru sedang didapati-Nya menolak pemulihan yang diberikan-Nya kepada kita. Mari kita menerima pemulihan-Nya dengan sepenuh hati sehingga kita dibentuk dan dibuat menjadi kemuliaan bagi-Nya!

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana tulang-tulang itu berubah dan dipulihkan ?
(2) Mungkinkah hal yang sama terjadi kepada manusia yang hancur lebur, mari merenungkannya.

Pokok Doa : Berdoalah agar Allah berbelas kasihan dan memberikan pemulihan-Nya kepada orang-orang yang membutuhkannya sehingga hidup mereka kembali berarti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *