Hati Yang Mengalahkan Tradisi

Bacaan hari ini: Matius 15 Bacaan setahun: Hosea 10-12


“Kata perempuan itu: Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Matius 15:27)

 

Penentangan kepada Tuhan Yesus dan ajaran-Nya oleh orang Farisi dan ahli taurat meningkat. Pada perikop ini, orang Farisi dan ahli taurat dari Yerusalem menemui Tuhan. Mereka mempermasalahkan para murid yang melanggar tradisi, menajiskan diri dengan tidak mencuci tangan sebelum makan. Tuhan membalas dengan frontal—memban- dingkan betapa mereka tidak mematuhi perintah Allah, yaitu menghormati (merawat) orang tua, dengan alasan uang mereka sudah dipersembahkan kepada Allah! Tuhan memaki mereka dengan mengutip Nabi Yesaya, “Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia” (ay. 9). Kejadian ini membingungkan murid-murid-Nya, karena mereka menganggap bahwa orang Farisi dan ahli taurat pandai beragama. Tuhan menjelaskan, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang… Tapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang” (ay. 11 & 20b).

Lalu Tuhan Yesus menyingkir ke Tirus dan Sidon, daerah orang-orang kafir. Di sana, Tuhan menyembuhkan anak dari perempuan Kanaan yang menderita kerasukan setan. Kejadian ini menggambarkan dengan kontras, perempuan Kanaan – kafir – mengenal Kristus dengan jelas dan tulus daripada orang Farisi dan ahli taurat. Yesus mengingatkan identitasnya sebagai orang non Yahudi, mengumpamakan dia seperti anjing, tetapi dia bersikukuh beriman percaya kepada-Nya. Inilah iman sederhana, tetapi benar, mengenal jati diri dan mengenal Juruselamat sejati.

Tuhan Yesus meneruskan penerapan anugerah dengan menyembuhkan lebih banyak orang lagi, serta memberi makan empat ribu orang. Mujizat ini berbeda dari kejadian yang sebelumnya, karena kali ini orang banyak yang dihadapi sebagian besar adalah orang kafir di luar Yahudi. Hal ini menunjukkan, untuk menyambut anugerah Tuhan Yesus, bukanlah identitas dan tradisi menjadi prioritas, melainkan hati yang mau percaya dan berserah kepada-Nya!

STUDI PRIBADI :
(1) Lihatlah hidupmu, adakah tradisi yang menghalangi pengenalanmu kepada Kristus?
(2) Di tengah permasalahan hidup, sungguhkah engkau percaya Tuhan ?

Pokok Doa : Berdoalah memohon Roh Kudus terus mencelikkan mata rohani kita, agar setiap kita dapat mengenal diri kita dan mengenal Tuhan Yesus dan betapa limpah anugrah-Nya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *