Salam Penuh Makna

Bacaan hari ini: Ibrani 13:17-25 | Bacaan setahun: Bilangan 9-10, Lukas 11


“Sampaikanlah salam kepada semua pemimpin kamu dan semua orang kudus. Terimalah salam dari saudara-saudara di Italia.” (Ibrani 13:24)

 

Penutup surat Ibrani ini mengandung makna yang indah dan dalam tentang iman dan kehidupan Kristen. Di dalamnya, penulis Ibrani mengingatkan kita sekali lagi apa yang sudah dilakukan oleh Allah untuk kekudusan kita. Jika kita harus dikuduskan maka kita membutuhkan Seorang Gembala Agung yang sudah bangkit dari kematian, untuk menuntun langkah kita pada jalan kebenaran. Dengan demikian kita dapat yakin sepenuhnya bahwa melalui-Nya, Allah akan memenuhi setiap janji yang pernah diucapkan. Janji-Nya adalah janji yang pasti akan ditepati. Penggenapan janji-Nya tergenapi melalui Yesus Kristus yang melengkapi mereka dalam segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya.

Penguraian tentang keberadaan Kristus dalam kehidupan pendengar surat Ibrani ditutup dengan sebuah relasi yang baik antara penulis surat Ibrani, jemaat penerima surat dan rekan sepelayanan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah Timotius. Pesan hangat disampaikan kepada jemaat pendengar bahwa Timotius, “saudara kita”, akan datang. Menarik sekali untuk disimak perkataan “Timotius saudara kita.” Timotius sudah menjadi seorang saudara bagi jemaat penerima surat dan penulis surat. Tidak perlu diragukan lagi, mereka sudah mendoakan pelayanan Timotius, bahkan kedatangan Timotius merupakan sukacita bagi mereka. Ini membuktikan bahwa iman yang benar di dalam Kristus memperluas wawasan Kristen dan menuntun seseorang kepada arah yang baik dalam memutuskan berbagai hal. Iman yang benar akan memimpin seorang Kristen kepada suatu hubungan yang erat sehingga membawa dampak yang positif bagi lingkungan sekitar dan khususnya bagi dunia yang gelap.

Dalam berbagai relasi yang kita jalani sebagai seorang Kristen, tidak sedikit dari kita sering mengingat kebaikan orang-orang yang pernah hadir dalam hidup kita, maupun hubungan baik yang pernah kita jalin selama hidup berjemaat. Tentunya semua ini terlaksana dalam anugerah Kristus Yesus. Kiranya pesan salam hangat yang diungkapkan oleh penulis Ibrani, akan berfaedah dalam hidup kita sekalian. Amin.

STUDI PRIBADI :
(1) Dasar kehidupan Kristen dimulai dari iman yang benar kepada Kristus, sudahkah kita mewujudkannya?
(2) Adakah hidup kita berdampak baik bagi orang lain?

Berdoalah : Tuhan Yesus yang baik, ajarkan kami untuk selalu memiliki relasi yang baik dengan Engkau, sebagai Gembala Agung kami dan kamipun mau menjadi berkat bagi orang di sekitar kami. Amin.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *