Keadaan Rendah Dan Keadaan Kaya

Bacaan hari ini: Yakobus 1:9-11 | Bacaan setahun: Bilangan 13-14, Lukas 13


“Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi.” (Yakobus 1:9)

 

Topik lain yang menjadi perhatian dalam surat Yakobus adalah terkait dengan “keadaan yang rendah tapi bermegah” dan “orang kaya yang kedudukannya rendah.” Yakobus dalam nasihatnya kepada kedua belas suku di perantauan menyentil persoalan ini antara miskin dan kaya.

Di dalam ayat 9 tertulis, “saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi.” Ini ditujukan kepada kedua belas suku di perantauan. Mereka adalah pengikut Kristus yang mengalami berbagai macam kesulitan dan hidup dalam keadaan miskin. Mereka yang hidup di dalam kondisi yang rendah (bisa dipahami: miskin) seringkali mengalami penindasan. Ini menyebabkan mereka kehilangan keyakinan dan kepercayaan diri. Itu sebabnya Yakobus menasihatkan agar mereka “bermegah karena kedudukannya yang tinggi.” Secara jasmani memang mereka orang yang rendah atau miskin; namun secara rohani mereka harus bersukacita karena mereka memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah. Mereka yang percaya kepada Kristus adalah milik Allah.

Sebaliknya Yakobus memperingatkan “orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput” (vv. 10). Siapakah orang kaya yang dimaksudkan dalam ayat ini? Orang kaya dalam bagian ini sangat mungkin menunjuk kepada orang non-Kristen (baik itu dari kelompok Yahudi ataupun dari non-Yahudi) yang tidak percaya kepada Kristus. Mereka hidup di dalam hawa nafsu duniawi; mereka tidak mengenal Kristus dan tidak percaya kepada-Nya. Mereka mengandalkan kekayaannya dan menjadi sumber kejatuhan mereka.

Nasihat Yakobus ini masih relevan bagi kita yang hidup pada masa kini. Bagi mereka yang hidup dalam keadaan rendah (= miskin) tetap harus bermegah dan bersukacita karena mereka adalah milik Allah; Sebaliknya, bagi mereka yang percaya kepada Kristus dan hidup di dalam kelimpahan materi, janganlah andalkan kekayaan karena kekayaan dapat membawa seseorang semakin terjerat dalam dosa. Sebaliknya, andalkanlah Tuhan di dalam hidupmu.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah nasihat Yakobus bagi kedua belas suku di perantauan?
(2) Mengapa ia menegur mereka yang kaya? Tuliskan beberapa alasan dari perenunganmu!

Berdoalah : Mampukan kami Tuhan untuk hidup mengandalkan-Mu, apapun keadaan kami, baik pada waktu kami kelimpahan maupun pada waktu kami kekurangan, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *