Mukjizat : Orang Yang Sakit, Disembuhkan

Bacaan hari ini: Lukas 14:1-6 | Bacaan setahun: Mazmur 135-137


“Kemudian Ia berkata kepada mereka: Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?” (Lukas 14:5)

Kasih ibu kepada beta, adalah sebuah lirik lagu yang menggambarkan kasih seorang ibu kepada anaknya yang begitu dalam dan nyata. Seperti di dalam berita ini: pada tahun 2021, seorang ibu di Tulungagung terpaksa menjual ginjalnya untuk menebus biaya perawatan anaknya yang baru lahir di RS. Ketika diwawancara, ibu ini hanya berkata, “Saya ikhlas, demi anak saya.” Kita melihat kasih yang meluap. Kehadiran seorang ibu dalam hidup kita masing-masing merupakan anugerah Tuhan yang indah.

Kasih seorang ibu dapat menolong kita memahami, betapa besarnya kasih Allah kepada umat-Nya seperti digambarkan melalui pembacaan kita hari ini. Pada suatu hari Sabat, Yesus hadir ke rumah salah satu pemimpin dari orang Farisi untuk makan. Yesus sering mengkritik kemunafikan orang Farisi, tetapi hal itu tidak menghalangi kasih Yesus untuk datang kepada mereka. Pada saat itu, tiba-tiba datang seorang yang sakit busung air dan Yesus pun menyembuhkan orang ini. Yesus menyembuhkan orang sakit busung air ini tanpa ia meminta Yesus untuk menyembuhkan terlebih dulu. Yesus berinisiatif untuk datang dan menyembuhkan orang ini, walaupun di hari Sabat. Kata memegang (ay.4) diambil dari kata Yunani “Epilanomenos” – artinya “Ia memeluknya.” Tanpa rasa jijik, Yesus memeluk orang ini.

Kalimat Yesus ini membuktikan motivasi tindakan-Nya, “Kemudian Ia berkata kepada mereka: ‘Siapa di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?’” (ay. 5). Yesus tidak ingin melihat umat-Nya menderita, atau bahkan celaka. Kasih Yesus tidak bisa dihalang-halangi meskipun oleh perlawanan ataupun bantahan apapun. Kasih-Nya sungguh amat meluap kepada umat-Nya, dan tentunya Kasih Allah yang sama juga meluap kepada kita, anak-Nya. Maka, pada hari ini ketika kita menjalani hari-hari kita, ingatlah selalu: Allah mengasihi kita. Kiranya kita menjalani hari-hari kita di tengah pandemi ini, dengan tetap tenang dan berharap dalam pelukan tangan kasih-Nya. Percayalah akan kasih Tuhan Yesus dan damailah dalam naungan-Nya selalu.

STUDI PRIBADI: Kasih Allah begitu meluap dalam hidup kita dan tidak pernah ada habisnya, bagaimana kita meresponi kasih-Nya yang besar itu?

Pokok Doa: Berdoalah untuk saudara-saudara seiman kita yang sedang bergumul melawan covid-19, kiranya kasih Allah menguatkan mereka selalu, sehingga mereka tetap tenang dan berharap kepada kuat kuasa-Nya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *