Aku Menyerahkan Mereka Ke Tangan-Mu

“TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.” (Hak. 20:35)



Bacaan hari ini: Hakim-hakim 20 | Bacaan setahun: Hakim-hakim 20-21

Pada saat perang antara Rusia dan Ukraina terjadi, yang menjadi tantangan bagi Ukraina adalah bagaimana menghadapi alat-alat perang canggih milik Rusia. Secara matematis, Rusia harusnya bisa dengan mudah menguasai Ukraina, mengingat persenjataan mereka yang lengkap. Tanpa persenjataan yang lengkap, pasti sulit bagi Rusia untuk menguasai Ukraina. Hari ini, kita akan merenungkan pertolongan Tuhan terhadap orang-orang Israel ketika berperang melawan suku Benyamin dan orang-orang yang ada di kota Gibea. Akibat pembunuhan gundik seorang Lewi yang kita bahas kemarin, orang-orang Israel marah kepada orang-orang di kota Gibea.

Orang-orang Israel berencana untuk berperang melawan orang-orang Gibea. Akan tetapi, penduduk kota tersebut nampaknya dilindungi oleh salah satu suku Israel yaitu, suku Benyamin. Akibatnya, orang-orang Israel mau tak mau harus maju berperang melawan suku Benyamin dan orang- orang Gibea. Dari peristiwa tersebut, pada akhirnya ada sekitar dua puluh lima ribu orang tewas. Pertanyaannya, mengapa suku Benyamin yang hebat itu bisa kalah? Siapakah yang menjadi penolong orang-orang Israel? Jawabannya ada di ayat 20: Tuhan sendiri yang membuat suku Benyamin terpukul kalah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tanpa Tuhan, tentu saja orang-orang Israel pasti mengalami kekalahan.

Dalam menjalani kehidupan ini, kita pernah merasa takut dan cemas. Namun, pada hari ini Firman Tuhan mengingatkan bahwa ketika Tuhan ada bersama-sama dengan kita, yakinlah dengan iman bahwa segala sesuatu yang tidak mungkin, menjadi mungkin. Saya tidak tahu apa yang menjadi pergumulan saudara saat ini. Akan tetapi, marilah kita meyakini dengan iman bahwa ketika Tuhan beserta dengan kita, Ia pasti akan menolong dan melindungi kita. Janganlah kita mengandalkan kekuatan diri sendiri dalam menjalani kehidupan ini. Marilah mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Kiranya melalui perenungan hari ini nama Tuhan tetap dipermuliakan dan hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama.

STUDI PRIBADI: Apakah kita pada hari ini meyakini bahwa Tuhan senantiasa ada bersama- sama dengan kita?

Pokok Doa: Berdoalah, kiranya setiap anak Tuhan tetap berserah kepada Tuhan dan hidup mengandalkan Tuhan dalam segala hal, tidak menyerah dan tetap hidup setia kepada Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *