Penindas Yang Disingkirkan

“Aku akan menjadikan kota-kotamu reruntuhan dan engkau menjadi sunyi sepi, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” (Yehezkiel 35:4)



Bacaan hari ini: Yehezkiel 35:1-15 | Bacaan setahun: Yehezkiel 35

Bagaimana perasaan kita, ketika mendengar ada oknum yang “kebal hukum, tidak tersentuh hukum.” Kita mungkin bertanya, di manakah keadilan? Di dalam Alkitab kita menemukan banyak catatan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan orang jahat lolos begitu saja. Suatu saat mereka akan menuai akibatnya. Semuanya kembali pada waktu dan cara Tuhan, yang tidak dapat kita prediksi.

Pegunungan Seir di sini merujuk pada bangsa Edom. Bangsa Edom adalah keturunan Esau. Meski Esau dan Yakub akhirnya sudah berdamai, namun keturunan Esau masih menyimpan dendam pada keturunan Yakub. Bangsa Israel memang dilarang membenci bangsa Edom (Ul. 23:7), namun bangsa Edom seringkali menyerang bangsa Israel sehingga peperangan sering terjadi. Raja Saul, raja Daud dan raja Salomo pernah melawan bangsa Edom. Kejahatan Edom yang dicatat khusus adalah adanya rasa permusuhan yang turun-temurun dan membiarkan orang Israel menjadi makanan pedang saat bangsa Israel diserang oleh bangsa Babel. Bangsa Edom merampok dan membunuh orang Israel yang sudah tidak berdaya. Mereka menista orang Israel dengan berkata: “Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.” Itu artinya Edom sedang melawan Tuhan (ay. 12-13). Tuhan pun murka dan menubuatkan kehancuran Edom, supaya mereka tahu bahwa Tuhan Allah yang berkuasa atas mereka dan umat manusia. Pada akhirnya Edom akan menjadi sunyi sepi. Dalam Perjanjian Baru, suku Edom dikenal sebagai suku Idumea dan raja Herodes berasal dari suku ini. Setelah Herodes mati, suku Idumea perlahan hilang dari sejarah. Nubuatan Tuhan tergenapi.

Perikop ini mengingatkan kita bahwa keadilan Tuhan pastilah terjadi. Di satu sisi, hal ini memberikan kekuatan dan penghiburan bagi kita, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita mengalami perlakuan tidak adil atau penindasan dari orang lain. Juga peringatan bagi kita agar kita tidak berlaku semena-mena dan menindas orang lain karena merasa paling berkuasa atau paling hebat. Ingat, ada Tuhan yang adil di atas segalanya.

STUDI PRIBADI: Apa yang seringkali Anda lakukan saat mendapatkan perlakuan yang tidak adil namun Anda merasa tidak berdaya?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan semakin memiliki hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan yang dinyatakan melalui ketaatannya kepada firman Tuhan dan kehendak Tuhan dalam hidupnya.

×

Ulangan 23 : 7

7 Janganlah engkau menganggap keji orang Edom, sebab dia saudaramu. Janganlah engkau menganggap keji orang Mesir, sebab engkaupun dahulu adalah orang asing di negerinya.

×

Yehezkiel 35 : 12-13

12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.

13 Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *