Hilang Dan Dicari

“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?” (Lukas 15:4)



Pembahasan: Lukas 15:1-2 | Bacaan setahun: Lukas 15:1-10

Sebagai seorang yang hidup di tengah banyak munculnya ilmu bisnis, maka seharusnya kita sudah banyak tahu bahwa apabila kita ingin sukses perlu mencari untung sebanyak-banyaknya. Walau mungkin mengalami kerugian/kehilangan, asalkan yang kita dapat masih banyak, maka kita akan merelakannya demi profit yang lebih besar tersebut. Tetapi Allah tidak sedang berbisnis dalam menyelamatkan umat-Nya. Seperti perumpamaan yang disampaikan Yesus dalam bacaan hari ini. Dikatakan, seorang gembala yang benar akan tetap mencari satu domba tersesat, walaupun ia harus meninggalkan 99 domba lainnya. Secara kacamata kita, mungkin kita bertanya “Buat apa? Kan masih punya banyak.” Akan tetapi, Tuhan memandang dengan detail tiap jiwa secara berharga.

Kita harus memahami hati Allah yang demikian, bahwa bukan hanya yang sudah diselamatkan atau terkumpul, maka Allah cukup dan berhenti di sana. Walaupun ada banyak domba yang diselamatkan, Allah senantiasa mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Percayalah bahwa Allah akan menggendong dan akan membawanya pulang. Penjelasan ini sekaligus membalikkan meja pemahaman para ahli Taurat dan orang Farisi yang mencemooh penerimaan Yesus terhadap orang berdosa. Apa yang mereka ketahui selama ini adalah salah, sebab seakan menganggap bahwa Allah menunggu orang-orang benar. Perlu kita ketahui bahwa Allah bukan pribadi yang diam saja dan menunggu secara pasif orang-orang mana yang hidup taat kepada-Nya. Sebaliknya, Ia adalah Allah yang menunjukkan effort/usaha mencari orang-orang yang sedang tersesat dan tenggelam dalam dosa.

Maka sebagai orang yang ada di dalam gereja, kita harusnya memiliki worldview seperti ini. Kita perlu memandang setiap jiwa berharga walaupun tidak banyak. Kita harus bersukacita seperti malaikat di sorga menyambut domba terhilang yang akhirnya pulang. Kiranya Tuhan menyiapkan hati kita untuk bisa memiliki pandangan yang berbelas kasih seperti ini.

STUDI PRIBADI: Adakah kita hidup dalam dosa? Ambillah waktu untuk mengakui dosamu dan berbalik kepada Tuhan.

Berdoalah: Tuhan, terimakasih untuk pengajaran hari ini yang memberitahu kami bahwa Engkau akan menyayangkan setiap jiwa yang hilang. Kiranya hati kami dapat sama seperti-Mu.

×

Kejadian 26 : 12

12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.

×

Matius 13 : 20, 22, 23

20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.

22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

×

Markus 10 : 15-16

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Yakobus 4 : 7

7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *