Yesus Dan Murid Yang Mengasihi-Nya

“Dan ia berkata kepada-Nya: ‘Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Gembalakanlah domba-domba-Ku.’” (Yohanes 21:17b)



Pembahasan: Yohanes 21:17 | Ayat Bacaan: Yohanes 21:15-19

Mengasihi Tuhan bukan sekadar tentang perasaan atau pengakuan verbal semata, tapi sebuah panggilan yang memerlukan tindakan nyata. Dalam peristiwa yang khusus antara Yesus dan Petrus, kita tidak hanya menyaksikan pertanyaan yang mencengangkan, tetapi juga panggilan yang mendalam untuk menunjukkan kasih murid-Nya kepada Tuhan melalui tindakan yang nyata, sehingga kekristenan dapat semakin meluas dan banyak jiwa yang diselamatkan.

Yesus mempertanyakan Petrus, bukan sekali, juga bukan dua kali, melainkan tiga kali; itu bukan hanya sebuah tindakan pengungkapan, tetapi juga sebuah tindakan pemulihan sekaligus memberi panggilan bagi Petrus. Pertanyaan-pertanyaan itu mencuat seperti belati yang menusuk hatinya yang penuh dengan kecemasan dan keraguan, membangkitkan kepedihan yang menyayat jiwa. Namun, justru dari dalam kepedihan itu, lahir sebuah kebenaran yang membebaskan. Ketika Petrus, meski remuk oleh karena penyangkalan masa lalunya, dengan keyakinan yang melampaui kehancuran, berkata, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau,” ini adalah seruan hati yang terbakar oleh kasih yang mendalam, teruji oleh kesetiaan yang tak tergoyahkan. Namun, panggilan Tuhan tidak berhenti di sana. Tuhan tidak hanya menghendaki pengakuan verbal, tetapi tindakan nyata yang membuktikan kasih Petrus pada-Nya. “Gembalakanlah domba-domba-Ku,” seru-Nya, bukan sekadar perintah, tetapi sebagai panggilan suci yang meminta diri Petrus untuk memberikan sepenuh kehidupannya dalam melayani domba yang telah dipercayakan kepadanya.

Jadi, mari kita bertanya pada diri sendiri dengan tulus: apakah kita siap mengasihi Tuhan dengan cara yang sesungguhnya? Apakah kita bersedia untuk merespon panggilan-Nya dengan kesungguhan hati, ketabahan dan ketulusan untuk melayani serta mengasihi sesama sebagaimana Dia telah mengasihi kita? Ini adalah panggilan yang membara, panggilan yang membutuhkan tindakan nyata, panggilan yang tidak bisa diabaikan.

STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan menanyakan pertanyaan yang sama sampai tiga kali pada petrus? Apabila pertanyaan yang sama ditujukan kepada kita, apakah jawaban kita?

Pokok Doa: Berdoa untuk jemaat Tuhan agar dimampukan untuk mengasihi Tuhan sesuai kebenaran Firman. Berdoa agar masyarakat Indonesia boleh melihat, mengalami dan mengakui Kristus melalui kehidupan umat-Nya.

×

Filipi 3 : 10

10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya

×

Wahyu 12 : 11

11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

×

Ibrani 11 : 1

1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

×

Markus 14 : 5

5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.

×

Markus 14 : 6

6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *