Paulus Di Roma

“Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.” (KPR 28:31, TB)



Pembahasan: Kisah Para Rasul 28:31 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 28:17-31

Roma adalah kota metropolitan, pusat kekuasaan yang penuh dengan gedung megah dan artistik, juga penyembahan berhala, bahkan percabulan. Pusat dunia pada masanya. Tempat berkumpulnya manusia dari berbagai belahan dunia, dengan agama, suku, ras, dan berbagai perbedaan kompleks lainnya. Kota tempat Kaisar bertakhta, yang memerintah dan disamakan dengan dewa untuk menjadi pusat segalanya.

Paulus ada di Roma bukan untuk berjalan-jalan, tapi seorang tawanan. Pasca pembelaannya di hadapan Agripa, sebenarnya tidak ditemukan kesalahan padanya, bahkan Agripa merasa ia pantas dibebaskan. Namun karena Paulus telah naik banding ke hadapan Kaisar, maka Paulus harus dikirim ke Roma (26:32-27:1). Dalam perjalanannya menuju Roma, banyak sekali hambatan yang dihadapinya, bahkan dia hampir mati, pun dengan pengalaman-pengalaman rohaninya. Setelah tiba di Roma, sebagai tahanan Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah dengan pengawalan seorang prajurit (28:16). Maka, Paulus mendapat kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan orang-orang terkemuka dari kalangan Yahudi, meskipun respons yang didapatnya tidak semua baik.

Hal tersebut tidak menyurutkan semangat Paulus, malah dia memakai semua kesempatan dengan baik selama dua tahun ada di sana. Ia menulis, “serta memberitakan kerajaan Allah dan mengajarkan segala hal ihwal Tuhan Yesus Kristus dengan beraninya dan tiada bertegah” (31). Injil tidak terpenjara dan dibatasi tembok tebal dan pengawal bersenjata. Injil dapat menemukan jalannya sendiri untuk diberitakan kepada orang-orang yang belum percaya. Orang percaya dapat belajar tentang fokus pemberitaan dan keberanian Paulus, yaitu Injil sejati, yang tidak dimanipulasi dan bersifat emosi, atau berdampak terapeutik belaka. Kita menjadi orang Kristen yang ditempatkan di kota kita agar kita menjadi saksi, memberitakan Kerajaan Allah dan Yesus Kristus dengan terus terang. Berdoalah kepada Tuhan agar Anda dan orang percaya lainnya menjadi berkat dan saksi. Mintalah kepada Tuhan agar diberi keberanian untuk melangkah, menjangkau yang terhilang dan hikmat dalam memberitakan Injil. Salam misi sampai ujung bumi!

STUDI PRIBADI: Apa tindakan Paulus yang dapat kita teladani selama “pemenjaraannya” di Roma? Apakah Anda melihat kesempatan untuk menjadi saksi di kota Anda?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap orang percaya dapat menjadi saksi di kota mereka. Kesadaran jemaat bahwa tidak kebetulan mereka ditempatkan di kotanya.

×

Kisah Para Rasul 26 : 32-27:1

32 Kata Agripa kepada Festus: "Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan sekiranya ia tidak naik banding kepada Kaisar."

Kisah Para Rasul 27:1

1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.

×

Kisah Para Rasul 28:16

16 Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.

×

Kisah Para Rasul 28:31

31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *