Terbukalah Mataku

Bacaan hari ini: Lukas 24:13-35 | Bacaan setahun: Rut 1-2, Kisah Para Rasul 15


“Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.” (Lukas 24:31)

 

Sebagai manusia berdosa, hati kita seringkali tidak peka akan suara Allah dan kehadiran Allah dalam hidup kita. Kita tidak menyadari kehadiran-Nya dan tidak bergantung kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan kita. Tidak heran jika hidup kita pun sama dengan orang-orang pada umumnya, karena mata rohani kita tertutup dan tidak melihat Allah yang hadir setiap saat dalam kehidupan kita.

Itulah yang terjadi kepada dua murid dalam perjalanannya ke Emaus yang tidak mampu melihat Allah (ay. 13). Yesus di dalam tubuh kebangkitan berjalan bersama mereka, bercakap-cakap, tetapi mereka tidak menyadari keberadaan-Nya. Alkitab mengatakan bahwa seperti ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia (ay. 16). Yesus bahkan menjelaskan segala kebenaran yang mereka tidak pahami di tengah keterbatasan mereka. Yesus menyebut mereka bodoh karena kelambanan mereka untuk mengerti maksud dan rencana Allah. Baru ketika Yesus duduk dan memecahkan roti, mengucap berkat, barulah mereka sadar bahwa Dialah Yesus, yang telah bangkit dari kematian. Mata mereka terbuka dan mereka mengenal Dia (ay. 31). Hanya oleh anugerah Tuhan, mereka bisa mengenali Dia dan mengerti segala kebenaran yang Yesus nyatakan.

Kita pun sama, ada banyak hal dapat menghalangi kita sehingga gagal merasakan kehendak Tuhan dan mengerti rencana-Nya. Mata kita seperti tertutup oleh karena kesibukan, harta dunia, kenyamanan dan kemegahan dunia yang kita kejar setiap hari. Kita perluk Tuhan dan Ia menyatakan diri- Nya di dalam firman-Nya. Mata kita akan terbuka dan kita akan mengenal- Nya lebih lagi ketika kita mau mencari Dia setiap hari di dalam firman-Nya. Menyediakan waktu bersaat teduh dan menantikan Tuhan yang menyapa kita di dalam anugerah-Nya. Di tengah dunia yang gelap, kita memerlukan firman-Nya setiap hari. Kita perlu firman-Nya, pelita bagi hidup kita, supaya kita semakin mengenal Tuhan dan hidup di dalam kehendak-Nya.

STUDI PRIBADI :
(1) Setiakah bersaat teduh? Konsistenlah, carilah Allah dan kebenaran-Nya.
(2) Ajaklah anggota keluarga. Kita membutuhkan orang lain, sehingga keluarga kita dapat menjadi keluarga yang mencari Allah dan hidup di dalam kebenaran.

Pokok Doa : Berdoalah bagi konsistensi saat teduh Anda dan juga anggota keluarga Anda, agar Anda dan keluarga semakin mengenal Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *