Kembali Menjadi “The Image Of God”

Bacaan hari ini: Titus 2:11-15 | Bacaan setahun: Kejadian 27-28, Matius 11


“Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” (Titus 2:12)

 

Ada seorang pemain bola mempunyai bakat luar biasa ketika masih berusia 16 tahun. Kariernya meroket luar biasa karena bakatnya. Akan tetapi yang sangat disayangkan sekali, hingga saat ini pemain tersebut masih belum mendapatkan klub. Padahal usianya baru 30 tahun sekarang. Selidik punya selidik, ternyata pemain ini punya karakter buruk, yakni tidak disiplin. Setiap klub yang dibelanya selalu memberi hukuman karena ketidak-disiplinnya ini. Sikap tidak disiplinnya ini dapat mencoreng reputasi klub yang dibelanya, karena pemain itu dianggap tidak bisa menjadi representatif dari klub. Begitu pula dengan manusia yang seharusnya menjadi the image of God (Lih. Kej. 1:26). Apa yang dimaksud dengan the image of God ?

RC Sproul menjelaskan bahwa kita diciptakan secara unik oleh Allah untuk mencerminkan dan merefleksikan karakter Allah. Dengan kata lain, kita ini sebenarnya adalah representatif dari Allah, maka dari itu kita bisa memiliki karakter seperti yang Allah miliki, misalnya: kasih, sabar dan lain sebagainya. Memang ada karakter Allah yang tidak akan bisa kita miliki, misalnya: Mahatahu, Mahakuasa. Akan tetapi, dosa membuat manusia tidak lagi menjadi representatif dari Allah karena the image of God yang sudah rusak. Syukur kepada Allah karena kasih karunia-Nya memperbaiki kembali the image of God yang sudah rusak itu (ay. 11). Itu sebabnya Allah mendidik orang percaya untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi supaya rajin berbuat baik, hidup bijaksana, adil, karena itulah representasi dari Allah (ay. 12, 14).

Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa karena kasih karunia Allah maka the image of God yang sudah rusak, telah dipulihkan kembali oleh Allah. Itulah sebabnya kita harus berbuat baik, hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini. Karena kita ini adalah representatif dari Allah. Jangan sampai tidak ada perubahan sebelum dan sesudah kita bertobat. Justru setelah bertobat kita harus mengalami transformasi menjadi serupa Kristus karena kita ini adalah the Image of God.

STUDI PRIBADI : Mengalami transformasi berarti mengalami perubahan secara progresif, mengalami perubahan menjadi serupa Kristus. Apakah kita sudah mengalaminya?

Pokok Doa : Berdoalah agar Tuhan yang memberikan kepada setiap orang percaya, kemampuan untuk mengalami transformasi hidup. Berdoalah juga supaya Tuhan memampukan kita meninggalkan dosa-dosa lama kita.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *