Jeratan Delila

“berserulah perempuan itu: ‘Orang Filistin menyergap engkau, Simson!’ Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: ‘Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas.’ Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa Tuhan telah meninggalkan dia.” (Hak. 16:20)



Bacaan hari ini: Hakim-hakim 16:4-22 | Bacaan setahun: Hakim-hakim 16

Simson adalah hakim yang diperlengkapi Tuhan dengan kemampuan luar biasa. Ada kekuatan luar biasa yang dikaruniakan kepadanya sejak lahir, sehingga tidak ada musuh yang bisa mengalahkannya. Simson seibarat superhero pada zaman sekarang yang memiliki kekuatan super, yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.

Sayangnya, kekuatan yang dikaruniakan kepadanya tidak ia gunakan sesuai tujuan Allah, yakni menyelamatkan umat-Nya dari bangsa Filistin. Sebaliknya, Simson malah “bermain-main” dengan kekuatannya, menggunakan kekuatannya untuk pamer, menggangu orang, bukan untuk menyelamatkan orang Israel dari bangsa Filistin. Ia malah menikmati hidup di antara mereka yang tidak mengenal Tuhan. Simson nampaknya terlalu percaya diri, dan membiarkan dirinya dicemarkan dalam kehidupan dosa. Pengalaman ditipu seorang perempuan sundal di Gaza tidak membuatnya sadar; ia kembali jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah Sorek, yakni Delila. Berulangkali Delila mencari tahu letak kelemahannya, sehingga Simson, yang dibutakan dengan nafsu dan kesombongannya, akhirnya terjerat. Dikatakan bahwa Simson meremehkan kesalahannya. Ia menganggap ia pasti bisa bebas seperti yang sudah-sudah. Ia tidak tahu bahwa Tuhan telah meninggalkan dia (ay. 20).

Akhir hidup Simson sangat mengenaskan. Simson ditawan orang Filistin, matanya dicungkil, dan dipermalukan. Dalam keadaan demikian, Simson sadar bahwa kekuatannya bukan berasal dari dirinya, tetapi Allah. Ia sadar, ia telah menyia-nyiakan karunia yang Tuhan berikan kepadanya. Di akhir hidupnya, ia bertobat dan minta kesempatan sekali lagi kepada Allah untuk melaksanakan tugasnya yang terakhir kali (Hak. 16:28-30).

Dalam hidup, berapa sering kita membiarkan dunia menjerat kita dan memberikan alasan bagi dunia untuk merendahkan Kristus karena hidup kita yang berdosa? Allah telah menganugerahkan potensi, talenta, bahkan panggilan khusus untuk memuliakan Allah. Sudahkah kita lakukan dengan maksimal? Sudahkah seluruh hidup kita memuliakan nama Tuhan?

STUDI PRIBADI: Apa panggilan Tuhan atas Simson (Hak.13:5); bandingkan hidup Simson sebagai nazir Allah dalam bacaan hari ini. Apa yang menjeratnya?

Pokok Doa: Berdoa agar kita boleh memahami panggilan Tuhan atas hidup kita, mohon agar Tuhan menjaga diri kita supaya tidak terjerat dalam nafsu duniawi yang membuat kita tidak hidup memperkenan hati-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *