Membajak Kejahatan, Menabur Kesusahan

“Kesalkah engkau, bila orang mencoba berbicara kepadamu? Tetapi siapakah dapat tetap menutup mulutnya?” (Ayub 4:2)



Bacaan hari ini: Ayub 4:1-2 | Bacaan setahun: Ayub 4

Bacaan hari ini mengungkapkan percakapan Ayub dengan salah seorang sahabatnya, yaitu Elifas. Kita tentunya memahami segala peristiwa yang menimpa Ayub. Di tengah-tengah kesuksesan dan keberhasilan yang dialaminya, Tuhan mengizinkan Ayub mengalami kesulitan dan kehilangan. Semua peristiwa tersebut pasti tidaklah mudah untuk dihadapi oleh Ayub.

Pada saat situasi sulit menghampirinya, Ayub pastilah membutuhkan dukungan dari orang lain. Salah satu dukungan yang dibutuhkan adalah dukungan secara mental. Akan tetapi, Ayub lupa, bahwa dukungan dari Tuhan lah yang terpenting. Oleh karena itu, Ayub justru kecewa dan mengeluh kepada Tuhan ketika ia harus mendengarkan perkataan teman-temannya.

Salah satu teman Ayub yang bercakap-cakap dengannya adalah Elifas orang Teman. Dalam percakapan tersebut, Elifas sedang meminta Ayub agar menerima masukan dan nasihat sahabat-sahabatnya. Sayangnya, justru nasihat dari Elifas malah mendatangkan murka Allah kepada dirinya sendiri, sebab yang dikatakan oleh Elifas tersebut tidaklah benar. Hal tersebut dapat dibaca di dalam Ayub 42:7.

Jadi, kita dapat mempelajari beberapa hal dari Ayub 4:1-2. Pertama, tidak ada salahnya bila kita mendengarkan nasihat dari orang lain tentang diri kita sendiri. Akan tetapi, kita perlu mengingat bahwa hendaklah setiap nasihat tersebut harus sesuai dengan kebenaran firman Allah. Jika tidak, maka nasihat tersebut bisa mendatangkan murka Allah.

Kedua, marilah kita tetap terus mengandalkan Tuhan dan berserah penuh kepada-Nya di kala kesulitan menghampiri. Berhati-hatilah, jika sebagai anak-anak Tuhan kita justru lebih mengandalkan manusia, lebih mau mendengarkan nasihat manusia daripada mengandalkan dan mendengarkan suara Tuhan melalui Firman-Nya. Dengan demikian, kiranya nama Tuhan dipermuliakan dan hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama.

STUDI PRIBADI: Apakah kita masih tetap dapat mengandalkan Tuhan di kala kesulitan dan pergumulan berat menghampiri?

Pokok Doa: Berdoalah, agar kiranya kita tetap setia kepada Tuhan dan tetap bersandar penuh kepada Tuhan di kala pergumulan berat menghampiri. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *