Persembahan Yang Tidak Layak

“Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya… tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.” (Mal. 1:14)



Bacaan hari ini: Maleakhi 1:6-14 | Bacaan setahun: Maleakhi 1-2

Memberi persembahan dalam ibadah ternyata tidak hanya sekadar memberikan sesuatu barang atau sejumlah uang kepada Tuhan. Allah memperhatikan apa yang dipersembahkan dan juga sikap seseorang ketika mempersembahkan. Mengapa? Karena baik pemberian maupun sikap kita akan diperhitungkan Allah. Justru dalam hal inilah umat Israel gagal di mata Tuhan.

Dalam bacaan hari ini, kita menjumpai Nabi Maleakhi tengah menegur keras para imam yang menjadi pemimpin spiritual Israel. Sayangnya, para imam tersebut tidak mau menyadari kesalahan mereka dalam hal memberi persembahan dan bertanya: “Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?” (ay. 2) dan “Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?” (ay. 7). Allah dengan terus-terang membeberkan kesalahan mereka. Pertama, berkaitan dengan roti persembahan yang disebut sebagai roti cemar. Kedua, dalam hal hewan korban yang cacat buta, timpang maupun yang sakit dan yang tidak layak dipersembahkan. Allah mengandaikan seorang bapak atau tuan, bahkan bupati mereka, yang tidak akan pernah mau menerima persembahan yang tidak layak, terlebih Allah sendiri. Allah terus terang menolak dan tidak menerima korban semacam itu. Alasannya sederhana, karena Allah adalah Allah yang Maha Besar dan Allah layak menerima hormat dari umat-Nya. Memberikan persembahan yang tidak layak kepada Allah, sama artinya dengan menghina dan merendahkan Allah yang Maha Besar. Tindakan seperti itu akan mendatangkan kutuk (ay. 14), bukannya berkat.

Kebenaran ini menjadi sebuah perenungan bagi kita. Sepatutnya kita memeriksa bagaimana persembahan kita kepada Allah. Kita perlu untuk memberikan yang terbaik kepada Allah dengan sikap hati yang penuh hormat. Persembahkanlah yang terbaik dari hidup kita, waktu kita, harta kita untuk Tuhan. Jangan pernah memberikan sisa-sisa dan sesuatu yang tidak berharga kepada Allah. Mengapa? Karena Dia adalah Allah yang Maha Besar dan layak menerima hormat kita.

STUDI PRIBADI: Apakah kesalahan para imam hari itu sehingga Maleakhi menegur dengan keras? Apa tujuan Allah menegur mereka? Bagaimana persembahan kita bagi Allah?

Pokok Doa: Berdoalah supaya jemaat Tuhan diberikan kesadaran untuk memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan dengan sikap penuh hormat, karena Allah Ia Mahabesar dan layak menerimanya.

×

Maleakhi 1 : 2

2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,

×

Maleakhi 1 : 7

7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

×

Maleakhi 1 : 14

14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

×

Maleakhi 3 : 8

8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *