Dari Buah Kenal Pohon

“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?” (Matius 7:16)



Bacaan hari ini: Matius 7:15-23 | Bacaan setahun: Matius 7

Pada tahun 2016, dua orang peneliti bernama Khoshbakht, K dan Hammermeister, A. M. menerbitkan karya ilmiah mereka berjudul “Fruit Quality of Apple Trees as Influenced by Rootstock and Training System”. Penelitian ini menegaskan pentingnya korelasi antara kesehatan akar, pohon, dan perawatan yang tepat untuk menghasilkan buah apel yang berkualitas tinggi dan juga enak dikonsumsi. Dalam perkembangan sejarah, ada masa di mana manusia mulai bercocok tanam. Ini adalah masa ketika manusia mulai beralih dari gaya hidup berburu dan meramu, ke dalam sistem pertanian yang menetap. Sejak saat itulah, mereka mulai menanam dan memelihara tanaman sebagai sumber makanan utamanya. Sampai ketika teknologi pertanian mulai berkembang, manusia kemudian menemukan bahwa varietas tanaman yang unggul, perawatan yang baik, kondisi lingkungan yang mendukung, polinasi (pembuahan) yang efisien serta ketersediaan nutrisi yang melimpah adalah faktor-faktor yang berperan dalam membentuk kualitas buah yang dihasilkan oleh tanaman.

Pada tahun 80-85 Masehi, Matius menulis pengajaran Tuhan Yesus yang memakai perumpamaan ilmu pertanian ini. Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari perikop ini. Pertama, kita perlu mewaspadai para pengajar sesat! Jangan hanya terpukau pada pengajaran dan mukjizatnya saja. Kita juga perlu melihat perbuatan mereka dalam hidup keseharian mereka. Dari sanalah kita bisa mengenal kebenaran sejati (ay. 20). Kedua, kita perlu mewaspadai kehidupan kita! Jangan sampai kita merasa sedang sibuk ’melayani’, tetapi ternyata kita hanya sedang ’memanfaatkan’ Tuhan. Dari luar semua pelayanan tersebut tampak gegap gempita, tapi kenyataannya bertolak belakang dan tidak menghasilkan buah apapun. Kegagalan kita melakukan kehendak Bapa serta kegagalan kita untuk menghasilkan buah akan mendatangkan sesal bagi kita, pada akhirnya (ay. 23).

Kiranya Roh Kudus menuntun kita untuk selalu waspada sekaligus setia, supaya kita terus berbuah dalam hidup sesehari, sesuai dengan kehendak Bapa di sorga.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa kita tengah hidup berbuah dan melakukan kehendak Bapa?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan tidak mudah terpesona pada fenomena pengajaran, tetapi selalu eling dan waspada pada buah hidup rohani sesehari kita!

×

Matius 7 : 20

20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

×

Matius 7 : 23

23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *