Teladan Iman

“Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.’” (Matius 8:10)



Bacaan hari ini: Matius 8:5-13 Bacaan setahun: Matius 8-9

Kisah penyembuhan ini berfokus pada permintaan seorang perwira Romawi kepada Tuhan Yesus. Kehadiran pejabat militer Romawi di Kapernaum adalah sebuah keniscayaan, karena kota ini dekat rute perdagangan utama dan memiliki pos pabean. Perwira Romawi yang juga disebut Centurion adalah komandan dari delapan puluh tentara, sekaligus seorang perwira menengah dalam hierarki militer Romawi. Komandan centurion berada di bawah komandan cohort (pemimpin enam centurion) dan komandan legiun (pemimpin sepuluh cohort). Jabatan ini ditulis Matius secara khusus, untuk menggambarkan kesejajaran analogi. Ketika perwira ini memperkenalkan natur jabatannya (ay. 9), dia paham benar kuasa dari Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Allah! Fakta ini mengejutkan, karena ia seorang non-Yahudi. Tampaknya dia pun mempelajari agama Yahudi, serta kemungkinan besar mengenal Yesus Kristus sebagai Mesias dan Anak Allah yang Maha Kuasa!

Dalam kehidupan sesehari, ketika harus mengambil keputusan penting yang menyangkut masalah hidup-mati, maka kita akan berjuang mengumpulkan data-data pendukung sebanyak dan selengkap mungkin. Bila perlu, kita mendapat jaminan 101% bahwa keputusan kita sukses! Tidak demikian dengan iman perwira ini. Dalam segala keterbatasan pengetahuannya sebagai seorang non-Yahudi, dengan keyakinan dia menaruh iman percaya sepenuhnya kepada Yesus Kristus, Sang Mesias dan Anak Allah yang Maha Kuasa! Iman yang membuat Tuhan Yesus sangat terkesan, sehingga Ia mengabulkan permohonan perwira ini, untuk memulihkan hambanya, dan menjadikannya teladan iman bagi murid-murid-Nya! (ay. 10-13).

Perikop ini tidak mengajarkan, kita untuk mengabaikan logika. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meneladani iman sang perwira. Upaya logis adalah pertanggungjawaban atas akal budi yang diberikan Tuhan kepada kita. Tetapi iman percaya yang kokoh dan teguh kepada TUHAN Allah yang Maha Kuasa, adalah sebuah sikap yang harus diambil tanpa keraguan. Iman percaya yang berdasarkan anugerah pengenalan kita Allah, melalui Anak-Nya – Tuhan kita Yesus Kristus!

STUDI PRIBADI: Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah perwira Romawi ini?

Pokok Doa: Berdoalah agar Roh Kudus menuntun dan menguatkan iman setiap kita, agar kita tidak terjebak dalam keraguan akan kuasa TUHAN Allah atas hidup kita.

×

Matius 8 : 9

9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

×

Matius 8 : 10-13

10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.

11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *