Lain Di Mulut, Lain Di Hati

Bacaan hari ini: Titus 1:5-16 | Bacaan setahun: Kejadian 23-24, Matius 9


“Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.” (Titus 1:16)

 

Seseorang yang “lain di mulut, lain di hati” adalah seorang yang tidak baik. Apa yang dikatakan dan yang dilakukan, tidak sama. Ia tidak dapat dipercaya dan tidak memberikan rasa aman bagi sesamanya. Terlebih, terselip motivasi demi untuk mendapatkan keuntungan semata. Kenyataannya, orang-orang tersebut memang ada di dalam tubuh jemaat Tuhan di Kreta.

Dalam ayat 10-16, Rasul Paulus menuliskan dengan tegas tentang orang-orang tersebut, hingga menyimpulkan, “Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji (tidak mengutamakan Tuhan) dan durhaka (tidak taat, keras kepala) dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik (penuh kepalsuan)” (ay. 16). Keberadaan mereka menyesatkan pikiran banyak keluarga Kristen. Oleh karena itu, Rasul Paulus memerintahkan pada Titus agar segera menegur mereka dengan tegas supaya mereka bertobat (ay. 13-14). Karena hal ini jugalah, Rasul Paulus memberikan kepada Titus, kriteria yang harus dimiliki oleh calon penatua atau penilik jemaat.

Tentunya hal ini bukan tugas yang mudah. Karena teguran Titus dapat mengakibatkan dua respons: diterima atau ditolak; dihargai atau malah dibenci. Oleh sebab itu, Titus sangat membutuhkan keberanian, ketulusan dan hikmat Roh Kudus untuk dapat menegur dengan bijaksana, tegas dan berintegritas.

Apa kita pernah memiliki pengalaman seperti Titus? Kita dihadapkan dengan teman atau keluarga yang sedang tersesat. Bagaimanakah sikap kita? Lalu, bagaimana bila kita sendiri yang sedang tersesat? Di masa pandemi saat ini, iman kita kepada Tuhan sedang dipertaruhkan, karena kesulitan hidup kadang membuat kita tersesat demi kesenangan sesaat. Bagaimana sikap kita bila ada sesama kita, bahkan Firman Tuhan sendiri juga menegor kita? Bisakah kita menerimanya?

Menjadi Kristen bukan hanya pengakuan di mulut atau di KTP. Kiranya Roh Kudus memberikan kita hikmat untuk menjadi saksi Kristus yang setia.

STUDI PRIBADI : Pelajaran rohani apakah yang dapat kita ambil dari perenungan Firman Tuhan hari ini?

Berdoalah : Tuhan Yesus, jagalah kami agar kami tetap melangkah di dalam rencana-Mu, berharap dan senantiasa mengandalkan-Mu di dalam berbagai situasi yang sulit, Amin.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *