Tentara Daud Di Hebron

“Sekaliannya itu, prajurit-prajurit, orang-orang dalam barisan tempur, datang ke Hebron dengan tulus hati untuk mengangkat Daud menjadi raja atas seluruh Israel; …seluruh orang Israel yang lain dengan bulat hati hendak mengangkat Daud menjadi raja.” (1 Tawawikh 12:38)



Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 12:23-40 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 12-13

Perikop ini adalah penggenapan atas pernyataan 1Taw.10:14. Karena Saul tidak setia kepada Allah dan firman-Nya, maka Ia menyerahkan jabatan raja kepada Daud. Perikop ini menjadi penegasan bahwa pemindahan kekuasaan telah resmi terjadi. Bila sebelumnya Daud hanya menjadi raja atas Yehuda, kini ia resmi menjadi raja atas seluruh Israel.

Di sisi lainnya, perikop ini juga menekankan tema kesatuan. Dalam perikop ini, kita dapati bahwa tiap suku memiliki keunikan masing-masing. Misalnya, Isakhar. Tidak seperti suku lainnya, mereka tidak disebut dengan kemampuan perang, tetapi mereka “mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel” (ay. 32). Meski demikian, dalam segala keunikan dan juga perbedaan, seluruh suku dengan bulat hati mengangkat Daud menjadi raja.

Tema kesatuan ini juga terlihat dalam penyebutan suku yang unik. Suku Lewi biasanya tidak banyak disebut dalam daftar suku atau catatan politis, sebab tugas mereka ialah menjadi imam. Untuk mempertahankan jumlah dua belas, penulis Perjanjian Lama biasanya memecah suku Yusuf menjadi dua, suku Manasye dan Efraim. Sebaliknya, bila penulis Perjanjian Lama menyebutkan suku Lewi, maka suku Manasye dan Efraim akan disatukan di bawah nama suku Yusuf. Akan tetapi, dalam bagian ini, nama ketiga suku itu muncul bersama-sama. Ini hendak menunjukkan bahwa seluruh bangsa Israel memiliki kesatuan tujuan menuju kerajaan bersatu.

Seorang penafsir, Gordon McConville, setuju bahwa tema kesatuan adalah tema yang kuat dalam bagian ini. Ia lantas mengingatkan, kesatuan hati yang sejati pasti akan mempengaruhi efektivitas kegiatan umat Allah. Ini menjadi pengingat bagi gereja-gereja hari ini. Kerapkali, umat Allah sulit berdampak luas karena masing-masing sibuk dengan kepentingannya. Seperti bangsa Israel, gereja perlu kembali menyatukan irama agar nada yang dihasilkan terdengar merdu bagi dunia. Tapi bila bangsa Israel sepakat menjadikan Daud sebagai raja, gereja masa kini perlu dengan bulat hati meletakkan kepentingan dan kemuliaan Kristus sebagai tujuan bersama.

STUDI PRIBADI: bagaimana gereja Anda berkontribusi dalam mewujudkan Kristus sebagai raja atas dunia? Apa yang bisa Anda lakukan?

Pokok Doa: Doakan agar gereja-gereja Tuhan tidak sibuk membesarkan diri masing-masing, tetapi mau berjuang bersama dan mengagungkan Kerajaan Allah di muka bumi. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *